Israel Minta Jalur Aman di Suriah, Suriah Langsung Tolak Mentah-mentah!
- BBC
Gadget – Negosiasi antara Israel dan Suriah mengalami kegagalan dramatis di menit-menit akhir, setelah Israel meminta izin untuk membuka "jalur aman" di wilayah provinsi Al Suwayda, Suriah. Permintaan ini langsung ditolak oleh pemerintah Suriah, yang menyebut tindakan tersebut sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan negara.
Permintaan Israel yang Kontroversial
Israel meminta pasukannya diizinkan masuk ke wilayah Al Suwayda dengan alasan ingin membuka "koridor kemanusiaan" untuk mengirimkan bantuan kepada warga lokal. Namun, Suriah menilai bahwa langkah ini tidak lebih dari upaya Israel untuk melemahkan kedaulatan negara dan memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut.
Sebagai tanggapan, Suriah secara tegas menolak permintaan tersebut. Pemerintah Suriah menegaskan bahwa setiap bentuk intervensi militer asing di tanah mereka adalah melawan hukum internasional dan prinsip kedaulatan nasional.
Latar Belakang Konflik
Israel sebelumnya telah melakukan invasi ke wilayah selatan Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad pada bulan Desember tahun lalu. Negosiasi perdamaian dimulai atas inisiatif Amerika Serikat, dengan harapan menciptakan zona demiliterisasi di perbatasan Suriah-Israel.
Dalam beberapa pekan terakhir, kedua negara hampir mencapai kesepakatan mengenai garis besar pakta damai. Berdasarkan ketentuan yang disusun, Israel akan menghentikan serangan militer ke wilayah Suriah, sementara Suriah setuju untuk tidak menempatkan mesin atau alat berat apa pun di dekat perbatasan Israel.
Zona demiliterisasi ini akan mencakup Provinsi Al Suwayda, tempat ratusan orang dari komunitas Druze tewas dalam beberapa bulan terakhir. Provinsi ini menjadi pusat perhatian karena populasi minoritas Druze yang tinggal di sana.
Peran Komunitas Druze dalam Konflik
Komunitas Druze di Suriah memiliki hubungan rumit dengan Israel. Sekitar 120.000 warga Druze di Israel, termasuk mereka yang bertugas di militer Israel, telah dinyatakan oleh pemerintah Zionis sebagai kelompok yang harus dilindungi dari ancaman eksternal. Israel menggunakan dalih ini untuk melancarkan serangan militer ke wilayah Suriah dengan klaim ingin melindungi kaum Druze.
Namun, pemerintah Suriah menuduh bahwa langkah Israel sebenarnya merupakan strategi politik untuk memperkuat dominasi di wilayah tersebut. Suriah juga menekankan bahwa penyelesaian konflik harus didasarkan pada prinsip-prinsip kedaulatan dan non-intervensi.