Psikologi Ungkap Alasan di Balik Kebiasaan Menghindari Tatapan Mata Saat Berbicara!
- unileversolutions
Gadget – Dalam interaksi sehari-hari, kontak mata sering kali dipandang sebagai bentuk komunikasi non-verbal paling penting. Tatapan mata bisa menyampaikan rasa percaya diri, ketulusan, hingga ketertarikan. Namun, tidak semua orang merasa nyaman melakukan kontak mata. Ada sebagian individu yang justru cenderung memutuskan kontak mata dengan lawan bicaranya, baik dengan menunduk, melirik ke arah lain, atau sekadar menghindari tatapan langsung.
Fenomena ini kerap menimbulkan pertanyaan: apakah menghindari kontak mata berarti seseorang tidak percaya diri? Atau ada makna psikologis lain di baliknya? Menurut kajian psikologi, kebiasaan tersebut ternyata menyimpan sejumlah ciri khas tertentu pada kepribadian seseorang. Berikut adalah tujuh ciri yang umumnya dimiliki oleh orang-orang yang sering menghindari kontak mata ketika berinteraksi.
1. Cenderung Introspektif dan Banyak Berpikir
Orang yang kerap menundukkan pandangan biasanya memiliki dunia batin yang cukup kaya. Mereka lebih banyak berpikir ke dalam, menganalisis perasaan dan pengalaman pribadi. Kontak mata yang terlalu intens justru bisa mengganggu aliran pikirannya. Dengan kata lain, menghindari tatapan langsung bukanlah tanda kelemahan, melainkan bagian dari cara mereka menjaga ruang refleksi diri.
2. Memiliki Tingkat Sensitivitas Emosional yang Tinggi
Banyak orang dengan sensitivitas emosional cenderung cepat merasa kewalahan ketika harus berhadapan dengan intensitas tatapan mata. Hal itu bisa membuat mereka merasa terpapar secara berlebihan. Karena itu, menghindari kontak mata adalah bentuk perlindungan diri dari rangsangan sosial yang dianggap terlalu kuat.