Rahasia Masak Sayur untuk Balita agar Lahap dan Nggak Pilih-Pilih Makanan
- lifeworks
Tumis sayur sederhana ini bisa menjadi pendamping nasi atau lauk lain yang disukai anak.
Puree Sayur Campur
Untuk bayi yang baru belajar makan, puree sayur merupakan pilihan tepat. Menu ini lembut, mudah ditelan, dan bisa dikombinasikan dengan berbagai jenis sayuran.
Bahan yang bisa digunakan adalah brokoli, wortel, kentang, serta labu kuning. Cara memasaknya cukup mudah. Semua sayuran dikukus hingga empuk, lalu dihaluskan dengan blender. Agar rasanya lebih gurih, bisa ditambahkan sedikit keju atau susu UHT full cream, khusus untuk anak di atas satu tahun.
Puree ini tidak hanya bernutrisi tinggi, tetapi juga dapat menjadi cara awal mengenalkan anak pada berbagai rasa sayuran sejak dini.
Nugget Sayur Homemade
Banyak anak suka nugget, tetapi versi instan yang dijual di pasaran sering kali mengandung bahan tambahan yang kurang sehat. Karena itu, membuat nugget sayur sendiri bisa menjadi solusi.
Bahan yang digunakan cukup sederhana: wortel parut, brokoli cincang halus, tahu, telur, dan tepung roti. Campurkan semua bahan, bentuk sesuai selera, kemudian kukus hingga matang. Setelah itu, nugget bisa digoreng tipis atau dipanggang agar lebih sehat.
Nugget sayur homemade ini cocok dijadikan camilan bergizi sekaligus cara cerdas untuk menyelipkan sayuran dalam menu harian balita. Dengan bentuk menarik, anak biasanya lebih mudah tertarik mencobanya.
Omelet Sayur
Telur adalah bahan makanan yang kaya protein dan sangat disukai anak-anak. Agar lebih bernutrisi, telur bisa dikombinasikan dengan sayuran.
Untuk membuat omelet sayur, bahan yang dibutuhkan antara lain telur, wortel parut, bayam cincang, dan sedikit keju parut. Caranya cukup sederhana. Kocok telur, campurkan dengan sayuran, lalu goreng dengan sedikit minyak hingga matang. Potong menjadi bagian kecil agar mudah dipegang oleh balita.
Omelet sayur tidak hanya sehat, tetapi juga bisa menjadi pilihan sarapan cepat yang mengenyangkan.
Tips Agar Balita Mau Makan Sayur
Membuat sayur yang enak saja terkadang belum cukup. Balita sering menolak makanan hanya karena tampilan atau teksturnya. Untuk itu, ada beberapa trik yang bisa dicoba orang tua.