Uya Kuya Akhirnya Minta Maaf, Janji Lebih Bijak dan Hati-hati Sebagai Anggota DPR RI
- Instagram/@king_uyakuya)
Ia juga meminta publik memberikan ruang agar dirinya bisa membuktikan komitmen tersebut. Baginya, insiden ini menjadi momentum introspeksi untuk memperbaiki diri serta meningkatkan kualitas kerja sebagai anggota parlemen.
Dalam akhir pernyataannya, Uya Kuya kembali menegaskan permintaan maafnya. Ia mengaku menyesal dan berharap insiden ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk melaksanakan tugasnya secara lebih bertanggung jawab.
“Saya minta maaf sedalam-dalamnya sekali lagi dari hati saya yang paling dalam. Semoga ini menjadi introspeksi yang berarti bagi saya dalam menjalankan kewajiban sebagai wakil rakyat. Saya berjanji akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia. Mohon diberi kesempatan, terima kasih,” pungkasnya.
Pernyataan maaf Uya Kuya menuai beragam reaksi. Sebagian masyarakat mengapresiasi sikap terbukanya untuk mengakui kesalahan. Namun, tidak sedikit pula yang masih merasa kecewa dan menuntut agar para wakil rakyat menjaga etika serta memperhatikan sensitivitas publik, terutama di tengah situasi yang penuh tantangan.
Sejumlah pengamat politik menilai langkah Uya Kuya sudah tepat, meski belum tentu cukup untuk meredakan kekecewaan masyarakat. Mereka menekankan pentingnya konsistensi dari janji yang diucapkan agar tidak sekadar menjadi retorika.
Kasus yang menimpa Uya Kuya sekaligus menjadi pengingat bahwa setiap tindakan wakil rakyat akan selalu berada dalam sorotan publik, terlebih di era media sosial yang serba cepat. Konten lama bisa muncul kembali dan menimbulkan kontroversi baru jika tidak disikapi dengan bijak.
Oleh karena itu, sikap hati-hati, konsistensi, dan komunikasi yang tepat sangat dibutuhkan. Sebagai figur publik sekaligus legislator, Uya Kuya kini dituntut untuk membuktikan komitmen barunya agar dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat.