Anak Ogah Makan Tempe? Coba Resep Simpel Ini, Pasti Langsung Suka
- lifeworks
Tempe sering dianggap sebagai makanan sederhana. Banyak anak enggan menyentuhnya karena citranya yang dianggap “kurang menarik” dan rasanya yang biasa saja. Namun, jika diolah dengan sentuhan kreativitas, tempe justru bisa berubah menjadi makanan favorit yang tidak hanya enak, tetapi juga kaya gizi. Orang tua hanya perlu sedikit usaha untuk menghadirkan tempe dalam wujud yang lebih menggoda selera.
Mengapa harus tempe? Jawabannya sederhana. Tempe adalah salah satu sumber protein nabati terbaik yang dimiliki Indonesia. Selain mudah didapat, harga tempe juga ramah di kantong. Di balik tampilannya yang sederhana, tempe menyimpan kandungan gizi penting seperti protein, serat, vitamin B, hingga probiotik alami yang baik untuk pencernaan. Jadi, tidak berlebihan bila tempe layak masuk daftar makanan wajib anak.
Namun, tantangannya adalah bagaimana membuat anak mau makan tempe tanpa paksaan. Nah, berikut beberapa cara kreatif yang bisa dicoba orang tua agar tempe berubah menjadi menu yang lebih menarik.
1. Menghadirkan Olahan yang Renyah
Tidak bisa dipungkiri, anak-anak cenderung menyukai makanan yang gurih dan kriuk. Karena itu, cara pertama yang bisa dilakukan adalah mengolah tempe menjadi makanan renyah. Tempe goreng tepung, tempe mendoan, atau bahkan nugget tempe bisa menjadi pilihan menarik. Tekstur yang garing di luar dan lembut di dalam akan membuat anak lebih tertarik mencicipinya. Apalagi jika disajikan hangat bersama saus sambal atau mayones, pasti selera makan mereka semakin meningkat.
2. Menambahkan Saus Favorit Anak
Selain tekstur, rasa juga berperan besar. Banyak anak menyukai makanan yang kaya bumbu dan bercita rasa manis gurih. Oleh karena itu, tempe bisa dipadukan dengan berbagai saus kesukaan anak. Misalnya, saus teriyaki yang manis, saus BBQ yang khas ala barat, atau balado manis pedas dengan tingkat kepedasan ringan. Dengan kombinasi ini, tempe tidak lagi terasa monoton, melainkan berubah menjadi lauk modern yang akrab di lidah anak.
3. Variasi Bentuk agar Lebih Menarik
Anak sering kali lebih dulu “makan dengan mata” sebelum merasakan dengan lidah. Itu sebabnya, bentuk penyajian sangat berpengaruh. Orang tua bisa memotong tempe menjadi dadu kecil, stik panjang, atau menggunakan cetakan kue berbentuk bintang dan hati. Presentasi yang lucu dan berbeda akan membuat anak lebih penasaran. Bayangkan betapa menariknya bekal sekolah anak yang berisi tempe goreng berbentuk bintang, pasti ia lebih semangat untuk menghabiskannya.
4. Mengubah Tempe Menjadi Camilan Sehat
Tidak hanya bisa disajikan sebagai lauk, tempe juga bisa diolah menjadi camilan sehat. Contohnya keripik tempe tipis yang gurih atau tempe kering manis yang awet disimpan. Camilan ini bisa menjadi alternatif snack anak di rumah, menggantikan makanan instan yang sering kali tinggi MSG atau bahan pengawet. Dengan cara ini, anak bisa tetap ngemil enak tanpa harus mengorbankan kesehatan.
5. Kreasikan Tempe Menjadi Menu Modern
Agar tidak terkesan jadul, tempe juga bisa diolah menjadi hidangan modern. Tempe burger, bakso tempe, hingga spaghetti dengan topping tempe cincang adalah contoh menu yang bisa dicoba. Dengan trik ini, anak tidak merasa sedang makan tempe “biasa”, tetapi tetap memperoleh manfaat gizi yang sama. Bahkan, inovasi ini bisa membantu tempe bersaing dengan makanan cepat saji yang sering jadi favorit anak.
6. Melibatkan Anak dalam Proses Memasak
Strategi lain yang tak kalah efektif adalah mengajak anak terlibat dalam proses memasak. Misalnya, biarkan mereka membantu mengaduk bumbu, menata potongan tempe, atau sekadar menghias sajian. Anak yang ikut serta biasanya merasa lebih bangga dengan hasil masakannya. Akibatnya, mereka lebih semangat mencicipi makanan yang sudah mereka bantu buat. Cara ini tidak hanya membuat anak lebih dekat dengan tempe, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan positif untuk lebih menghargai makanan.
7. Memadukan Tempe dengan Sayur dan Lauk Lain
Jika anak sulit makan tempe secara langsung, orang tua bisa menyiasatinya dengan menggabungkan tempe bersama lauk atau sayuran favorit mereka. Contohnya, tumis brokoli dengan tempe, ayam suwir campur tempe, atau omelet telur isi tempe cincang. Perpaduan ini membuat rasa tempe lebih menyatu dan tidak terlalu menonjol. Dengan begitu, anak tetap mendapat manfaat gizinya tanpa merasa dipaksa.
Lebih dari Sekadar Lauk Sampingan
Intinya, tempe bisa menjadi makanan favorit anak jika diolah dengan cara yang tepat. Rasa, tekstur, dan tampilan menjadi tiga kunci utama yang perlu diperhatikan. Dengan variasi yang kreatif, tempe tidak hanya berfungsi sebagai lauk sampingan, tetapi juga bisa menjadi menu utama yang membanggakan.
Selain itu, membiasakan anak makan tempe sejak kecil juga membawa banyak manfaat jangka panjang. Protein nabati dari tempe membantu pertumbuhan otot, kandungan seratnya mendukung pencernaan sehat, dan probiotiknya menjaga daya tahan tubuh. Jadi, tempe bukan sekadar makanan tradisional, melainkan investasi kesehatan anak di masa depan.
Pada akhirnya, keberhasilan membuat tempe menjadi makanan favorit anak sangat bergantung pada kreativitas orang tua. Dengan sedikit eksperimen di dapur, tempe bisa berubah dari makanan sederhana menjadi sajian lezat yang selalu dinantikan anak di meja makan.