Ternyata Ini Bahaya Sering Minum Jus Buah, Lebih Baik Makan Buah Langsung?

Buah Utuh vs Jus Buah
Sumber :
  • lifeworks

Bagi sebagian orang, buah menjadi pilihan praktis untuk menjaga kesehatan sehari-hari. Ada yang lebih suka menikmati buah dalam bentuk jus segar, ada pula yang lebih memilih mengunyah buah secara langsung. Keduanya sama-sama bermanfaat, namun ternyata ada sejumlah perbedaan penting yang memengaruhi cara tubuh menerima nutrisi dari buah. Lantas, mana yang lebih baik antara jus buah dan buah utuh? Mari kita telusuri satu per satu.

Infinix XBand XW4B: Smartband Elegan dengan Fitur Kesehatan Lengkap untuk Perempuan

Kandungan Serat yang Berbeda

Perbedaan pertama yang paling mencolok terletak pada kandungan serat. Saat kita makan buah utuh, serat yang terkandung di dalamnya tetap utuh, baik serat larut maupun tidak larut. Serat ini berperan penting dalam menjaga kesehatan pencernaan, membantu tubuh merasa kenyang lebih lama, sekaligus menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Garmin Venu 4 Resmi di Indonesia: Smartwatch Premium dengan Fitur Kesehatan Paling Adaptif

Sementara itu, ketika buah diolah menjadi jus, sebagian besar serat hilang, terutama jika jus tersebut disaring. Akibatnya, gula alami dalam buah atau yang dikenal dengan fruktosa menjadi lebih cepat diserap tubuh. Kondisi ini membuat jus terasa manis, namun sayangnya tubuh tidak mendapatkan manfaat serat sebanyak saat mengonsumsi buah utuh.

Kadar Gula yang Perlu Diperhatikan

Perbandingan Samsung A dan M: Ponsel Stylish atau Baterai Super Awet?

Selain serat, kadar gula juga menjadi aspek penting. Pada buah utuh, gula alami dilepaskan secara perlahan karena serat memperlambat penyerapannya. Hal ini membuat kadar gula darah lebih terkendali.

Namun, situasinya berbeda pada jus buah. Karena minim serat, gula dalam jus lebih cepat masuk ke aliran darah. Apalagi jika jus ditambahkan gula atau sirup tambahan, maka risiko lonjakan kadar gula darah semakin besar. Inilah alasan mengapa penderita diabetes atau orang yang sedang menjaga berat badan lebih disarankan mengonsumsi buah utuh dibandingkan jus.

Rasa Kenyang yang Tidak Sama

Banyak orang menganggap jus buah cukup mengenyangkan. Faktanya, rasa kenyang dari jus tidak sebanding dengan makan buah langsung. Mengunyah buah membuat tubuh lebih lama merasakan kenyang karena seratnya bekerja di dalam sistem pencernaan.

Sebaliknya, jus buah cepat habis diminum dan tidak banyak memberikan efek kenyang. Akibatnya, seseorang bisa merasa lapar kembali dalam waktu singkat. Hal ini tentu berbeda dengan buah utuh yang lebih “bertahan lama” di perut.

Jumlah Porsi yang Tertelan

Hal lain yang sering tidak disadari adalah jumlah porsi buah yang masuk ke tubuh. Saat makan buah langsung, biasanya seseorang hanya mengonsumsi secukupnya karena rasa kenyang cepat muncul.

Berbeda dengan jus. Dalam satu gelas jus, bisa saja terkandung 3 hingga 4 buah sekaligus. Tanpa disadari, kalori yang masuk ke tubuh menjadi lebih banyak. Jika dikonsumsi berlebihan, ini bisa menambah asupan kalori harian dan berpotensi meningkatkan berat badan.

Kandungan Gizi Bisa Berkurang

Dari sisi nutrisi, buah utuh cenderung lebih unggul karena kandungan gizinya tetap terjaga. Vitamin, mineral, dan antioksidan bisa didapatkan secara maksimal.

Sementara itu, proses pembuatan jus bisa membuat sebagian nutrisi berkurang. Misalnya, vitamin C yang sensitif terhadap panas dan oksigen bisa menurun jika jus disimpan terlalu lama atau terkena paparan udara. Maka, jus sebaiknya diminum segera setelah dibuat agar nilai gizinya tidak hilang terlalu banyak.

Faktor Kepraktisan

Meski demikian, tidak bisa dipungkiri bahwa jus punya keunggulan dari segi kepraktisan. Untuk orang yang sibuk atau kurang suka mengunyah buah, jus menjadi solusi cepat dan mudah. Tinggal masukkan buah ke blender, tambahkan air, lalu minum.

Sedangkan buah utuh memang sederhana, cukup dicuci dan langsung dimakan. Namun, bagi sebagian orang, mengunyah buah dianggap kurang praktis atau memakan waktu lebih lama dibandingkan meneguk jus.

Kesimpulan: Mana yang Lebih Baik?

Jika dilihat dari kandungan serat, rasa kenyang, kontrol kadar gula, hingga kelengkapan nutrisi, makan buah langsung jelas lebih unggul. Tubuh memperoleh manfaat yang lebih utuh, sekaligus membantu menjaga berat badan tetap stabil.

Namun, bukan berarti jus harus dihindari. Jus tetap bisa menjadi pilihan, terutama bagi mereka yang ingin variasi rasa atau tidak sempat makan buah utuh. Syaratnya, jus sebaiknya tidak ditambahkan gula berlebihan dan diminum dalam porsi wajar.

Dengan kata lain, buah utuh ideal dikonsumsi setiap hari sebagai sumber serat dan nutrisi alami. Jus bisa menjadi pelengkap, tetapi bukan pengganti utama.


Ringkasan Perbandingan Buah Utuh dan Jus Buah

  • Serat: Buah utuh tinggi serat, jus rendah serat.

  • Kadar gula: Buah utuh stabil, jus cenderung lebih cepat naik.

  • Rasa kenyang: Buah utuh lebih mengenyangkan, jus cepat lapar lagi.

  • Porsi: Buah utuh terbatas, jus bisa berlebihan.

  • Nutrisi: Buah utuh lengkap, jus bisa berkurang tergantung cara penyimpanan.

  • Praktis: Jus lebih cepat diminum, buah utuh lebih simpel dan alami.

Pada akhirnya, pilihan antara jus dan buah utuh kembali pada kebutuhan serta gaya hidup masing-masing orang. Jika tujuan utamanya adalah menjaga kesehatan jangka panjang, makan buah utuh tetap menjadi pilihan yang lebih bijak. Namun, jika ingin alternatif segar yang praktis, jus masih bisa dinikmati sesekali dengan catatan dibuat dari buah segar tanpa tambahan gula.

Dengan memahami perbedaan keduanya, kita bisa lebih bijak menentukan cara terbaik untuk menikmati buah setiap hari.