Gegara Tulisan ‘Saya Cinta Nabi Muhammad’, Ribuan Muslim di India Ditangkap Polisi!

Ribuan Muslim India Diburu Gara-Gara ‘Saya Cinta Nabi Muhammad’
Sumber :
  • india

Pakar politik India, seperti yang dikutip dari laporan APCR, menyebut bahwa tindakan terhadap warga Muslim yang mengekspresikan kecintaan pada Nabi Muhammad ini bukan semata masalah hukum, melainkan strategi untuk menegaskan dominasi politik mayoritas. Pemerintah, kata mereka, berusaha menampilkan seolah-olah ekspresi keagamaan Islam adalah ancaman terhadap harmoni sosial.

Bjorka Palsu atau Asli? Penangkapan Hacker Picu Spekulasi Publik

Kebijakan semacam ini, lanjut para pengamat, menciptakan atmosfer ketakutan di kalangan umat Islam. Banyak yang akhirnya memilih diam, bahkan menghapus unggahan di media sosial karena khawatir menjadi sasaran polisi.

Rumah Dirobohkan, Hukum Dikesampingkan

Tak Semua Didukung, Ini 5 Negara Muslim Timur Tengah yang Jadi Mitra Strategis AS

Gelombang represi ini tidak berhenti pada penangkapan. Di wilayah Bareilly, Uttar Pradesh, ketegangan meningkat setelah ratusan warga turun ke jalan memprotes tindakan aparat terhadap para penulis kalimat “I Love Mohammed”. Aksi itu berujung bentrokan dengan polisi.

Salah satu tokoh agama terkenal, Maulana Tauqeer Raza, ikut ditangkap karena dianggap memprovokasi massa. Tak hanya itu, empat bangunan miliknya dirobohkan oleh otoritas setempat tanpa ada proses hukum.

Menguak Fakta: Negara-Negara Muslim yang Mendukung Keberadaan Israel di Timur Tengah

Peristiwa semacam ini bukan yang pertama. Dalam beberapa tahun terakhir, perobohan rumah milik warga Muslim telah menjadi pola yang berulang di berbagai wilayah India. Pemerintah daerah berdalih bahwa bangunan-bangunan tersebut “ilegal”, namun investigasi menunjukkan bahwa pembongkaran sering dilakukan tanpa pemberitahuan, tanpa perintah pengadilan, dan dengan motif politik.

Padahal, Mahkamah Agung India telah menegaskan bahwa tindakan pembongkaran rumah tidak boleh dijadikan bentuk hukuman, apalagi dilakukan tanpa prosedur hukum yang sah. Namun, di lapangan, keputusan pengadilan sering kali tidak diindahkan.

Demokrasi dalam Ujian

Fenomena ini menunjukkan bagaimana demokrasi India, yang selama puluhan tahun dipuji sebagai contoh toleransi di Asia Selatan, kini menghadapi tantangan besar. Ketika ekspresi sederhana seperti “Saya Cinta Nabi Muhammad” bisa berujung pada penangkapan, muncul pertanyaan mendasar: apakah kebebasan beragama dan berekspresi masih memiliki tempat di India modern?

Bagi banyak warga Muslim, situasi ini menimbulkan rasa tidak aman dan ketidakpercayaan terhadap aparat negara. Mereka merasa menjadi warga kelas dua di tanah air sendiri.

Sementara itu, kelompok hak asasi manusia menyerukan kepada pemerintah India untuk menghentikan praktik diskriminatif dan menjamin perlindungan hukum bagi semua warga negara tanpa memandang agama. Dunia internasional pun mulai menyoroti kebijakan represif ini, terutama setelah beberapa video penangkapan beredar luas di media sosial dan memicu kecaman global.

Halaman Selanjutnya
img_title