Terima Kasih FIFA! Indonesia Kini Punya 5 Aset Emas untuk Masa Depan Timnas Garuda

Timnas Indonesia
Sumber :
  • ig/@patrickkluivert9

Gadget – Meski gagal melangkah ke Piala Dunia 2026, masa depan Timnas Indonesia tetap menyimpan asa besar. Berkat keputusan penting dari FIFA, Garuda kini memiliki lima aset berharga yang bisa menjadi tulang punggung di masa depan.

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas

Indonesia tersingkir di putaran keempat kualifikasi zona Asia setelah berada satu grup dengan Irak dan Arab Saudi. Tanpa kemenangan, skuad Merah Putih harus rela menutup perjalanan di posisi juru kunci. Namun di balik hasil pahit itu, muncul secercah cahaya baru — generasi pemain muda keturunan yang kini resmi bisa membela Indonesia berkat restu FIFA.

Keputusan induk sepak bola dunia tersebut membuka jalan bagi sederet talenta berdarah Indonesia yang berkarier di Eropa untuk memperkuat Garuda. Proses naturalisasi yang disetujui FIFA menjadikan Timnas Indonesia semakin kompetitif dan siap menatap masa depan dengan optimisme.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

5 Aset Berharga Garuda untuk Masa Depan

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

1. Miliano Jonathans – Mesin Serangan Masa Depan

Nama Miliano Jonathans mencuri perhatian publik sepak bola Indonesia. Pemain berusia 21 tahun ini dikenal sebagai winger serba bisa yang mampu beroperasi di sektor kanan maupun tengah.

Kini memperkuat FC Utrecht di Eredivisie, Jonathans sebelumnya mencatat 38 penampilan dan 11 gol bersama Vitesse. Ia resmi menjadi WNI pada 3 September 2025 dan sedang menunggu penyelesaian administrasi agar bisa memperkuat Timnas Indonesia.

Dengan kecepatan, visi bermain, dan kemampuan umpan yang akurat, Miliano berpotensi besar menjadi motor serangan Garuda di masa mendatang.


2. Dean James – Bek Sayap Modern yang Solid

Dean Ruben James menjadi sosok penting di posisi bek kiri. Pemain Go Ahead Eagles ini telah tampil konsisten dengan 38 penampilan dan dua gol di Eredivisie. Sejak resmi menjadi WNI pada 10 Maret 2025, Dean langsung dipercaya tampil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kombinasi kecepatan, kemampuan bertahan, serta kontribusinya saat menyerang membuat Dean cocok untuk gaya permainan modern. Ia berpotensi besar mengisi kekosongan di sektor kiri yang selama ini kerap berganti pemain.


3. Jay Idzes – Pilar Kokoh Pertahanan Garuda

Nama Jay Noah Idzes sudah tidak asing bagi publik sepak bola Indonesia. Saat ini ia bermain untuk Sassuolo di Serie A Italia, setelah sebelumnya memperkuat Venezia dan Go Ahead Eagles.

Dengan tinggi 190 cm dan pengalaman di kompetisi Eropa, Idzes menjelma menjadi tembok kokoh di jantung pertahanan Timnas. Ia juga memiliki kemampuan distribusi bola yang baik dan kepemimpinan di lapangan, bahkan beberapa kali dipercaya mengenakan ban kapten.

Meski baru berusia 25 tahun, Jay Idzes berpotensi menjadi fondasi utama lini belakang Indonesia hingga Piala Dunia 2030 mendatang.


4. Tim Geypens – Calon Bintang Serbaguna

Tim Henri Victor Geypens, pemain muda FC Emmen, adalah salah satu aset penting Garuda di sektor kiri. Berposisi sebagai bek sayap atau winger, Geypens telah mencatat lebih dari 25 penampilan dan dua gol di Liga Belanda.

Di level internasional, ia sudah memperkuat Indonesia U-20 dengan lima caps. Dengan usia yang masih muda dan kemampuan bermain di dua posisi, Geypens merupakan aset jangka panjang yang bisa menopang regenerasi Timnas Indonesia di masa depan.


5. Justin Hubner – Bek Eropa untuk Garuda

Satu lagi nama yang tak boleh dilupakan adalah Justin Hubner. Pemain berusia 22 tahun ini kini bermain di kasta tertinggi Liga Belanda bersama Fortuna Sittard.

Menariknya, Hubner bukan sekadar pelengkap skuad — ia menjadi pilihan utama di lini belakang klubnya dengan catatan empat penampilan, tiga di antaranya sebagai starter.

Dengan kombinasi postur ideal, teknik bertahan yang disiplin, dan jam terbang di Eropa, Hubner diyakini bisa menjadi benteng tangguh bagi Garuda hingga satu dekade ke depan.


Lima pemain keturunan ini bukan sekadar simbol naturalisasi, tetapi bukti nyata bahwa Timnas Indonesia mulai membangun pondasi kuat untuk masa depan.

FIFA telah membuka jalan, dan PSSI berhasil memanfaatkannya dengan strategi yang matang. Dengan usia rata-rata di bawah 25 tahun, para pemain ini akan memasuki puncak karier mereka di 2030 — tepat saat Indonesia berambisi menembus Piala Dunia.

Generasi baru ini memberi harapan baru bagi sepak bola nasional: skuad yang kompetitif, berkarakter Eropa, namun berjiwa Garuda.

Meskipun gagal lolos ke Piala Dunia 2026, perjalanan ini bisa menjadi pelajaran berharga untuk masa depan. Garuda mungkin jatuh kali ini, tapi dengan lima aset emas yang dimilikinya, kebangkitan hanya tinggal menunggu waktu.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget