Dicueki Kluivert, Pemain Muda Ini Justru Bersinar di Eropa! Timnas Indonesia Punya Calon Bintang Baru yang Tak Terbantahkan!

Timnas Indonesia
Sumber :
  • PSSI

Nama Tim Geypens belakangan mencuri perhatian publik sepak bola Tanah Air. Meski tak pernah dilirik Patrick Kluivert untuk memperkuat Timnas Indonesia, pemain muda ini justru menorehkan prestasi membanggakan di Eropa. Ia menjadi satu-satunya pemain Indonesia yang berhasil mencetak dua gol di kompetisi Eropa musim 2025–2026.

Ivar Jenner Bangga Jadi Kapten Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Pemain berusia 20 tahun tersebut kini menjadi bagian penting dalam skuad FC Emmen yang berlaga di Eerste Divisie atau Liga 2 Belanda. Performa impresifnya bersama klub asal Belanda itu membuktikan bahwa kariernya sedang menanjak, meskipun belum mendapat kesempatan membela tim Merah Putih di bawah asuhan Kluivert.

Dari Cadangan ke Andalan di FC Emmen

3 Pekerjaan Rumah Mendesak Timnas Indonesia U-22 Jelang SEA Games 2025

Musim lalu, Tim Geypens lebih sering duduk di bangku cadangan. Namun, seiring berjalannya waktu, pelatih FC Emmen mulai memberikan kepercayaan lebih padanya. Perubahan itu terbukti berbuah manis. Hingga pekan ke-12 musim 2025–2026, ia sudah tampil dalam 12 pertandingan dan sukses mengoleksi dua gol serta satu assist.

Gol pertamanya lahir saat FC Emmen menang 3–1 atas FC Den Bosch. Sementara itu, gol keduanya tercipta dalam laga seru melawan SC Cambuur yang berakhir dengan kekalahan tipis 2–3. Tak hanya itu, Geypens juga sempat memberikan assist ketika timnya kalah 1–4 dari Almere City.

Curacao Lolos Piala Dunia 2026, Ironi Tim yang Pernah Ditaklukkan Timnas Indonesia

Kontribusinya di lapangan membuat namanya kini mulai diperhitungkan oleh para penggemar sepak bola Belanda dan Indonesia. Ia membuktikan diri mampu tampil konsisten di kompetisi yang kompetitif, di mana banyak pemain muda berjuang keras untuk mendapatkan menit bermain.

Perubahan Posisi yang Mengubah Nasib

Salah satu faktor utama peningkatan performa Tim Geypens musim ini adalah perubahan posisi bermain. Jika musim lalu ia lebih sering ditempatkan sebagai fullback kiri—bahkan saat membela Timnas Indonesia U-20 di Toulon Cup 2024—kini ia mendapat peran baru sebagai winger kiri.

Keputusan pelatih FC Emmen untuk memindahkan Geypens ke lini serang terbukti tepat. Dengan kecepatan, kemampuan dribel, dan naluri menyerang yang terus berkembang, pemain berdarah Indonesia-Belgia ini menjadi ancaman nyata bagi pertahanan lawan. Dari 10 laga yang ia jalani sebagai starter musim ini, tujuh di antaranya dimainkan di posisi winger kiri.

Peran barunya itu juga memberi dampak pada produktivitas golnya. Ia kini menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di lini depan FC Emmen. Hanya dua pemain yang memiliki jumlah gol lebih banyak darinya, yakni Romano Postema dengan sembilan gol dan Nelson Amadin yang mengoleksi tiga gol. Dengan pencapaian ini, Geypens menunjukkan bahwa dirinya bukan sekadar pemain pelapis, melainkan aset penting bagi klub.

Dicueki Patrick Kluivert, tapi Tetap Berkilau

Meski tampil menonjol di level klub, nasib Tim Geypens di Timnas Indonesia justru berbeda. Sejak Patrick Kluivert mengambil alih kursi pelatih pada awal 2025, Geypens belum sekali pun mendapat panggilan memperkuat skuad Garuda. Padahal, ia sudah resmi memegang paspor Indonesia sejak Maret 2025, yang berarti secara administratif sudah memenuhi syarat untuk bermain di ajang internasional.

Keputusan Kluivert untuk tidak memanggil Geypens cukup mengundang tanda tanya, terutama di kalangan pendukung Timnas. Banyak yang menilai Geypens pantas diberi kesempatan, mengingat performanya di Eropa jauh lebih stabil dibandingkan sejumlah pemain diaspora lain.

Sebagai perbandingan, di antara pemain keturunan Indonesia yang bermain di Eropa, hanya Joey Pelupessy dari Lommel SK yang sejauh ini mampu mencetak gol musim ini — itu pun baru satu. Sementara Geypens sudah dua kali membobol gawang lawan, sebuah catatan yang tentu tidak bisa diabaikan begitu saja.

Harapan Baru untuk Masa Depan Timnas Indonesia

Situasi ini membuat publik penasaran: mengapa Kluivert seolah menutup mata terhadap talenta muda seperti Tim Geypens? Bisa jadi karena strategi permainan Kluivert belum membutuhkan tipe pemain seperti Geypens, atau karena masih ada proses adaptasi administrasi yang belum tuntas saat periode awal. Namun apa pun alasannya, performa apik Geypens musim ini jelas tidak bisa diabaikan begitu saja.

Menariknya, masa depan Geypens bersama Timnas Indonesia kini masih terbuka lebar. Seiring rumor bahwa Patrick Kluivert mungkin tidak akan melanjutkan jabatannya sebagai pelatih kepala, banyak yang berharap pelatih baru nanti mau memberi kesempatan bagi sang pemain muda. Dengan usia yang masih sangat muda, Geypens punya banyak waktu untuk berkembang dan membuktikan kemampuannya di level internasional.

Selain itu, gaya bermainnya yang energik dan serba bisa akan sangat berguna untuk Timnas Indonesia, terutama dalam skema serangan cepat yang kerap menjadi ciri khas tim Asia Tenggara. Bila ia mampu menjaga konsistensi dan terus memperbaiki aspek-aspek permainan seperti penyelesaian akhir dan keputusan di lapangan, peluangnya untuk menembus skuad Garuda sangat besar.

Dari Eropa untuk Garuda

Kisah Tim Geypens menjadi cerminan bahwa pemain diaspora Indonesia di Eropa mulai menunjukkan kualitas yang kompetitif. Mereka tidak hanya hadir untuk memenuhi kuota, tetapi benar-benar mampu bersaing di level profesional. Keberhasilan Geypens mencetak dua gol di Liga 2 Belanda musim ini menjadi bukti bahwa talenta Indonesia bisa bersinar di luar negeri.

Bagi banyak penggemar, performa Geypens memberikan harapan baru. Bahwa di masa depan, Timnas Indonesia bisa diperkuat oleh pemain-pemain muda berbakat yang berkarier di liga Eropa. Dan jika nanti pelatih baru memberikan kesempatan, bukan tidak mungkin Tim Geypens akan menjadi bagian penting dalam kebangkitan sepak bola Indonesia di kancah internasional.

Musim masih panjang, dan perjalanan Geypens baru dimulai. Namun satu hal yang pasti: meski sempat dicueki oleh pelatih Timnas, ia tetap membuktikan bahwa kerja keras, ketekunan, dan konsistensi akan selalu berbicara lebih lantang daripada sekadar seleksi nama.