Aplikasi Zangi Dipakai Ammar Zoni untuk Chat Tahanan Narkoba—Apa Itu Zangi?
- Ist
Zangi juga menegaskan bahwa tidak ada "backdoor" (pintu belakang) dalam sistemnya—artinya, bahkan pengembang sekalipun tidak bisa mengakses percakapan pengguna.
Mengapa Zangi Diblokir oleh Komdigi?
Meski klaim privasinya terdengar menarik bagi pengguna biasa, justru fitur inilah yang membuat Zangi berpotensi disalahgunakan untuk aktivitas ilegal. Namun, alasan resmi pemblokiran oleh Komdigi bukan karena keterlibatannya dalam kasus narkoba, melainkan karena pelanggaran regulasi digital.
Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital Komdigi, Alexander Sabar, menjelaskan:
“Kepatuhan terhadap aturan PSE Lingkup Privat sangat penting untuk menjamin perlindungan bagi masyarakat pengguna layanan digital di Indonesia.”
Aturan ini mengharuskan semua penyelenggara sistem elektronik—termasuk aplikasi pesan, media sosial, dan platform digital asing—untuk mendaftar ke Komdigi. Tujuannya antara lain:
- Memastikan transparansi kepemilikan dan operasional
- Memudahkan koordinasi saat terjadi pelanggaran hukum
- Melindungi data pribadi warga negara Indonesia
- Memberikan akses terbatas kepada aparat penegak hukum dalam kasus darurat (dengan izin pengadilan)
Karena Zangi tidak terdaftar sebagai PSE, pemerintah berwenang memblokir aksesnya demi menjaga kedaulatan digital nasional.
Bahaya di Balik Janji "Privasi Mutlak"
Meski mengklaim aman dan privat, aplikasi seperti Zangi justru menjadi sarang ideal bagi kejahatan siber dan perdagangan gelap. Tanpa identitas pengguna yang jelas dan tanpa kemampuan penegak hukum untuk melacak aktivitas, platform semacam ini mudah dimanfaatkan untuk:
- Peredaran narkotika
- Perencanaan tindak pidana
- Eksploitasi anak
- Penipuan online
- Rekrutmen jaringan teroris
Ironisnya, fitur keamanan yang dirancang untuk melindungi warga justru bisa melindungi pelaku kejahatan. Ini menjadi dilema global dalam tata kelola internet: privasi vs keamanan publik.
Beberapa negara, seperti India dan Rusia, bahkan telah memblokir aplikasi serupa (seperti Telegram versi lama) karena menolak memberikan akses terenkripsi kepada otoritas.
Perbandingan Zangi dengan Aplikasi Pesan Lain
| Fitur | Zangi | Telegram | Signal | |
| Enkripsi end-to-end | ✅ (AES-GCM 256) | ✅ | ✅ (hanya di Secret Chat) | ✅ |
| Butuh nomor HP | ❌ | ✅ | ✅ | ✅ |
| Data disimpan di server? | ❌ (klaim) | ✅ (metadata) | ✅ | ❌ |
| Terdaftar di Komdigi (Indonesia) | ❌ | ✅ | ✅ | ✅ |
| Bisa dipakai tanpa SIM | ✅ | ❌ | ❌ | ❌ |
Dari tabel di atas, Zangi memang menawarkan anonimitas paling ekstrem—namun justru itulah yang membuatnya berisiko tinggi dari sisi regulasi dan penegakan hukum.