Pelatih Dunia Enggan Latih Timnas Indonesia, Media Vietnam Ungkap Alasan Mengejutkan
- IG/@erickthohir
Ringkasan Berita:
VNExpress menilai pelatih dunia takut menangani Timnas Indonesia karena tekanan dan serangan daring dari suporter ekstrem.
Erick Thohir mengakui isu ini dan menegaskan PSSI kini fokus memulihkan citra sepak bola Indonesia.
PSSI belum menentukan pengganti Patrick Kluivert, meski sejumlah nama pelatih top disebut-sebut dalam rumor.
Gadget – Media Vietnam VNExpress menyoroti penyebab sulitnya PSSI mencari pengganti Patrick Kluivert sebagai pelatih Timnas Indonesia. Mereka menilai persoalan utama bukan soal gaji atau fasilitas, melainkan tekanan besar dari sebagian suporter Garuda yang dikenal ekstrem di media sosial.
Dalam laporan mereka, VNExpress menulis bahwa federasi sepak bola Indonesia kini lebih berhati-hati dalam mencari pelatih baru. “(PSSI) berhati-hati dalam mencari pelatih baru untuk menggantikan Patrick Kluivert, karena ekstremisme para penggemar,” tulis media tersebut.
VNExpress mengungkap bahwa banyak pelatih top dunia menolak tawaran melatih Timnas Indonesia karena khawatir menjadi sasaran serangan daring. Perilaku sebagian pendukung yang fanatik dinilai menciptakan suasana tidak nyaman bagi pelatih maupun pemain.
Patrick Kluivert sendiri kini dikabarkan tengah didekati oleh klub asal Belanda, Ajax Amsterdam, setelah berpisah dari kursinya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Erick Thohir Akui Tekanan Suporter Jadi Sorotan Dunia
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, tidak menampik fenomena yang disorot media Vietnam tersebut. Ia mengakui bahwa perhatian dunia terhadap Indonesia kini banyak disebabkan oleh perilaku buruk sebagian warganet terhadap pemain, pelatih, bahkan wasit.
“Dunia sedang memperhatikan Indonesia karena diskriminasi dan ancaman di media sosial. Hal ini terjadi selama Kualifikasi Piala Dunia 2026, ketika pemain, pelatih, lawan, dan wasit diserang secara daring,” tulis VNExpress mengutip pernyataan Erick Thohir.
Erick menegaskan bahwa saat ini PSSI belum menghubungi calon pelatih mana pun. Fokus utama federasi adalah memperbaiki citra sepak bola nasional agar Indonesia tidak dipandang negatif oleh dunia internasional.
“Kami belum menghubungi calon pelatih mana pun. Prioritas PSSI saat ini adalah menjaga persepsi di dunia sepak bola global bahwa Indonesia bukanlah negara seperti yang digambarkan,” ujar Erick.