Nova Arianto Akui Puas Meski Timnas U-17 Dibantai Brasil, Janji Balas di Laga Penentuan

Nova Arianto
Sumber :
  • Kitagaruda

Ringkasan Berita:

Media Asing Optimistis Timnas U-17 Tembus Babak 32 Besar Piala Dunia 2025
  • Nova Arianto memuji semangat pemain Timnas Indonesia U-17 meski kalah telak 0-4 dari Brasil di Doha, Qatar.

  • Ia menilai performa Garuda Muda meningkat dibanding laga perdana melawan Zambia.

  • Nova menegaskan target menang atas Honduras demi menjaga peluang lolos ke babak 32 besar.

Gadget – Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menilai anak asuhnya telah menunjukkan perkembangan signifikan meski kalah 0-4 dari Brasil pada laga kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025 di Aspire Academy, Doha, Qatar, Jumat (7/11/2025).

Fakta Mengejutkan dari Media Vietnam: PSSI Dihukum FIFA Lebih Berat dari 90% Negara!

Menurut Nova, hasil tersebut memang tidak ideal, namun performa tim menunjukkan peningkatan dari laga perdana. Ia melihat mental dan organisasi permainan para pemain jauh lebih baik.

“Ya, saya cukup senang dengan kerja keras mereka hari ini. Soalnya ini pertandingan yang lebih baik daripada saat kita melawan Zambia,” ujar Nova selepas laga.

Nova Arianto Santai Usai Dibantai Brasil 0-4, Ungkap Alasan Mengejutkan di Balik Rasa Senang Itu

Mantan kapten Timnas Indonesia itu menegaskan bahwa semangat dan determinasi pemain menjadi nilai penting yang tidak boleh hilang, terutama jelang laga terakhir penyisihan grup. “Selagi masih ada satu pertandingan lagi, bagaimana pun caranya saya minta kita bisa dapat tiga poin supaya peluang kita masih terbuka,” tegasnya.


Strategi dan Rotasi Pemain Hadapi Brasil

Dalam laga kontra Brasil, Nova melakukan sejumlah perubahan formasi dan rotasi pemain. Ia mencadangkan dua penyerang utama, Muhammad Zahaby Gholy dan Mierza Firjatullah, demi menyesuaikan strategi bertahan menghadapi tekanan tinggi lawan.

“Memang itu sudah jadi rencana dari awal. Brasil sangat agresif dalam menyerang, jadi saya pilih menurunkan pemain dengan kemampuan bertahan lebih kuat seperti Rafi, Evandra, dan Dimas,” ujar Nova menjelaskan.

Meski demikian, pelatih berusia 46 tahun itu mengakui perubahan di babak kedua justru membuat permainan Indonesia lebih hidup. Masuknya Gholy, Mierza, dan Fandi Ahmad memberi warna baru di lini depan Garuda Muda.

“Walaupun akhirnya kita tetap kebobolan, tapi dengan masuknya Mierza, Gholy, dan Fandi, permainan kita jadi lebih hidup. Mereka tampil cukup maksimal dan memberi warna dalam serangan,” tuturnya.

Nova menyebut kehadiran pemain muda tersebut menjadi modal penting untuk membangun kepercayaan diri jelang laga terakhir penyisihan grup.

Halaman Selanjutnya
img_title