Tragedi Hari Raya Yahudi Hanukkah di Australia: Penembakan di Pantai Bondi Tewaskan 11 Orang
- ilustrasi
Seorang pejabat senior kepolisian mengungkapkan kepada stasiun televisi ABC bahwa salah satu pelaku telah teridentifikasi sebagai Naveed Akram, warga pinggiran Bonnyrigg, Sydney. Rumah pelaku pun telah digeledah guna mencari barang bukti tambahan serta menelusuri motif penyerangan. Hingga kini, polisi belum mengumumkan secara resmi latar belakang ideologi yang melatarbelakangi aksi tersebut.
Sementara itu, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyampaikan rasa duka mendalam atas tragedi ini. Ia menyebut penembakan di Pantai Bondi sebagai kejadian yang mengejutkan dan menyedihkan bagi seluruh bangsa Australia. Melalui akun media sosial X, Albanese menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama pemerintah.
“Polisi dan petugas tanggap darurat saat ini berada di lokasi dan bekerja tanpa henti untuk menyelamatkan nyawa. Pikiran dan perhatian saya bersama semua orang yang terdampak oleh tragedi ini,” tulis Albanese.
Di sisi lain, stasiun televisi pemerintah Israel, KAN, melaporkan bahwa serangan terjadi tepat saat upacara penyalaan lilin Hanukkah berlangsung. Acara tersebut merupakan bagian dari tradisi keagamaan yang sakral dan biasanya dilakukan dengan penuh khidmat oleh komunitas Yahudi setempat. Oleh karena itu, serangan ini memicu kecaman luas dari berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri.
Pasca kejadian, pengamanan di sejumlah tempat umum dan lokasi ibadah di Australia diperketat. Pemerintah daerah bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah kemungkinan serangan susulan. Masyarakat pun diimbau tetap waspada, namun tidak terpancing ketakutan berlebihan.
Tragedi penembakan di Pantai Bondi ini kembali mengingatkan dunia akan pentingnya toleransi, keamanan publik, dan upaya bersama melawan kekerasan. Di tengah duka yang mendalam, berbagai komunitas lintas agama di Australia mulai menggelar doa bersama sebagai bentuk solidaritas bagi para korban dan keluarga yang ditinggalkan.