Serangan Balas Dendam AS di Suriah: 70 Target ISIS Dihajar dalam Satu Hari!
- Reuters
- Posisi tempur ISIS
- Gudang senjata dan amunisi
- Infrastruktur logistik
- Tempat persembunyian pejuang
Menurut Komando Pusat AS (U.S. Central Command), serangan dilancarkan menggunakan kombinasi aset udara dan darat:
- Jet tempur F-15E Strike Eagle
- Pesawat serang A-10 Thunderbolt II
- Helikopter tempur AH-64 Apache
- Sistem roket artileri HIMARS (High Mobility Artillery Rocket System)
Yang menarik, Angkatan Udara Kerajaan Yordania turut berpartisipasi dalam operasi ini menandai koordinasi regional yang semakin erat antara AS dan sekutu Arab dalam melawan sisa-sisa jaringan ISIS.
Serangan difokuskan di Suriah tengah, wilayah yang selama ini menjadi sarang persembunyian sel-sel tidur ISIS meski kelompok tersebut telah kehilangan wilayah kekhalifahannya sejak 2019.
Pemerintah Suriah: Sekutu Tak Terduga dalam Perang Lawan ISIS
Salah satu aspek unik dalam konflik Suriah pasca-2024 adalah perubahan dramatis dalam struktur kekuasaan. Pemerintahan saat ini tidak lagi dipimpin oleh Bashar al-Assad, yang digulingkan pada 2024 setelah perang saudara 13 tahun.
Kini, Suriah dipimpin oleh Presiden Ahmed al-Sharaa, mantan komandan kelompok pemberontak moderat yang sebelumnya terlibat pertempuran melawan ISIS dan bahkan sempat berseteru dengan cabang Al-Qaeda di Suriah (Hayat Tahrir al-Sham). Kelompoknya telah memutuskan hubungan dengan jaringan teroris global dan kini fokus membangun negara pasca-perang.
Hubungan Suriah-AS pun membaik pesat. Pada November 2025, Presiden al-Sharaa bahkan melakukan kunjungan resmi ke Gedung Putih, di mana kedua negara menandatangani kesepakatan kerja sama keamanan untuk membasmi sisa jaringan ISIS.
Dalam pernyataan resminya, Kementerian Luar Negeri Suriah menegaskan:
“Kami tidak akan memberikan tempat aman bagi ISIS atau kelompok ekstremis mana pun. Serangan AS hari ini sejalan dengan komitmen bersama kami untuk menghapus ancaman teroris dari tanah Suriah.”
Analisis Strategis: Mengapa Serangan Ini Penting?
Operation Hawkeye Strike bukan sekadar operasi balas dendam ia memiliki implikasi geopolitik luas:
1. Pesan Keras kepada ISIS dan Afiliasinya
AS ingin menunjukkan bahwa meski ISIS telah kehilangan wilayah, ancaman terhadap personel AS akan dibalas tanpa kompromi.
2. Penguatan Aliansi dengan Suriah Baru
Serangan ini dilakukan dengan koordinasi pemerintah Suriah, menandakan bahwa hubungan AS-Suriah telah memasuki babak baru dari permusuhan menjadi kemitraan taktis.