Kisah Palestina Saat Kepemimpinan Kaisar Ottoman

Kisah Palestina Saat Kepemimpinan Kaisar Ottoman
Sumber :
  • HistoryMaps

GadgetPalestina menandai titik temu sejarah yang menarik dan penuh konflik. Sebagai wilayah yang memanjang di antara Asia dan Afrika, ia menjadi panggung utama pertarungan kekuatan.

Heboh! Menteri Israel Usul Penjara Tahanan Palestina Dijaga Buaya

Hingga saat ini, bumi yang menjadi penghubung antara dua benua itu terus disaksikan oleh perseteruan antara Israel dan Palestina.

Kisah sejarah merunut akar konflik antara Israel dan Palestina hingga ke masa Mandat Britania di Palestina.

Hotel Jepang Tolak Reservasi Warga Israel, Isu Palestina Jadi Sorotan

Wilayah ini terbentuk setelah kejatuhan Kekaisaran Ottoman pasca-Perang Dunia I, di mana bangsa Arab merindukan kemerdekaan dari cengkeraman Turki.

Untuk memahami gambaran Palestina saat masih berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Ottoman, kita harus kembali ke era Abad Pertengahan. Setelah Perang Salib berakhir pada tahun 1302, Kesultanan Mamluk mendominasi Palestina.

Israel Terus Langgar Gencatan Senjata Gaza, Langkah Netanyahu Dinilai Mempermalukan Trump

Pemerintahan Mamluk mendukung program-program pendidikan, tempat peristirahatan bagi peziarah, serta upaya renovasi bangunan.

Namun, meskipun demikian, pusat pemerintahan Palestina tidak berada di Yerusalem. Mamluk menjadikannya sebagai bagian dari distrik Damaskus.

Pada abad ke-15, Palestina masih menjadi sasaran rentan. Serangan-serangan dari Kekaisaran Mongol Timuriyah di Persia dan Asia Tengah mengancam Damaskus, ibu kota distrik, meskipun Palestina sendiri berhasil terhindar dari serangan tersebut.

Kematian Timur Lenk pada tahun 1405 tidak mengakhiri ancaman bagi Mamluk; sebaliknya, sebuah kekuatan baru muncul dari Barat.

Kesultanan Rum Seljuk runtuh, memberikan jalan bagi Kekaisaran Ottoman untuk mengambil alih. Kekaisaran Anatolia ini terkenal karena berhasil memperluas wilayahnya ke Eropa Timur.

Meskipun demikian, Mamluk tidak bisa dianggap sebagai kekuatan yang lemah. Mereka berhasil bertahan dari serangan Mongol dan pasukan Kristen Eropa selama periode Perang Salib yang berkepanjangan.

Pertemuan antara dua kekuatan Islam yang kuat ini terjadi pada tahun 1485, di mana Mamluk yang dipimpin oleh Sayfuddin Qaitbay berhadapan dengan Kekaisaran Ottoman yang dipimpin oleh Selim I, putra dari Mehmed II.

Kemenangan Ottoman dalam Pertempuran Marj Dabiq pada Agustus 1514 memastikan pengambilalihan Palestina dari tangan Mamluk.

Kehadiran Kekaisaran Ottoman di Palestina

Awal kedatangan Kekaisaran Ottoman di Palestina tidak mengakibatkan perubahan besar. Pusat administrasi tetap berada di Damaskus, kemudian pindah ke Acre (sekarang Akko, Israel), dan akhirnya ke Sidon, yang kini merupakan bagian dari Lebanon.

Halaman Selanjutnya
img_title