Data BMKG: Kekeringan Ancam Sejumlah Wilayah di Indonesia, Wilayah RI Ini Harap Bersiap!

Data BMKG: Kekeringan Ancam Sejumlah Wilayah di Indonesia, Wilayah RI Ini Harap Bersiap!
Sumber :
  • BMKG

GadgetMeskipun fenomena La Nina yang identik dengan tingginya curah hujan diprediksikan akan membawa hujan lebat di Indonesia pada Juli, Agustus, dan September 2024, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa sejumlah wilayah di Indonesia masih berpotensi mengalami kekeringan.

Fenomena Bediding di Jawa: Suhu Dingin Ekstrem hingga September 2025!

Dikutip dari website BMKG (30/6/2024), BMKG memprediksi, beberapa daerah di Indonesia dapat mengalami hari tanpa hujan (HTH) lebih dari 25 hari sebelum La Nina tiba. Nusa Tenggara Timur (NTT) diprediksi akan mengalami HTH terpanjang, yaitu 16-25 hari hingga lebih dari 25 hari.

Mengapa Kekeringan Bisa Terjadi Saat La Nina?

Ingin Rumah Tetap Adem Tanpa AC? Begini Cara Sejukkan Rumah Tanpa Pendingin Udara!

Perlu diketahui, iklim di Samudera Pasifik terbagi menjadi 3 fase: El Nino, La Nina, dan Netral.

Saat ini, Indonesia berada dalam fase Netral, di mana angin pasat berhembus dari timur ke barat melintasi Samudera Pasifik, menghasilkan arus laut yang disebut Sirkulasi Walker. Hal ini menyebabkan suhu muka laut di barat Pasifik lebih hangat daripada di timur Pasifik.

Xiaomi Luncurkan Mesin Pencuci Piring Ramah Lingkungan Mijia S10!

Fase El Nino terjadi ketika angin pasat melemah atau bahkan berbalik arah. Hal ini menyebabkan suhu muka laut yang hangat di timur dan tengah Pasifik, sehingga air hangat dan penguapan bergeser ke timur, menjauhi Indonesia, dan meningkatkan risiko kekeringan.

Sedangkan pada fase La Nina, angin pasat dari Pasifik timur ke barat sepanjang ekuator menjadi lebih kuat. Hal ini menyebabkan suhu muka laut di Pasifik timur menjadi lebih dingin.

Halaman Selanjutnya
img_title