Perang Dagang Memanas: Trump Berlakukan Tarif Impor 10-70% Mulai 1 Agustus 2025

Perang Dagang Memanas: Trump Berlakukan Tarif Impor 10-70% Mulai 1 Agustus 2025
Sumber :
  • Wikimedia

Gadget – Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor baru yang bisa mencapai 70% untuk sejumlah negara mitra dagang. Kebijakan ini akan mulai berlaku efektif pada 1 Agustus 2025, sebagai bagian dari strategi Trump untuk memperkuat posisi tawar AS dalam perdagangan global.

T1 Phone: Apakah Layak Dibeli atau Hanya Hype Politik?

Trump mengonfirmasi bahwa surat resmi berisi penetapan tarif baru akan dikirim ke 12 negara mitra dagang pada Senin, 7 Juli 2025. Ia menyebutkan bahwa tarif yang dikenakan bervariasi, mulai dari 10%, 20%, hingga 60-70% tergantung pada negara dan jenis barang yang diimpor. Namun, Trump belum mengungkap secara spesifik negara mana saja yang akan dikenai tarif tertinggi tersebut.

Strategi ‘Terima atau Tinggalkan’ Pasar AS

Presiden Trump menyatakan kebijakan ini sebagai ultimatum bagi negara-negara mitra dagang: mereka harus menerima tarif yang ditetapkan atau kehilangan akses ke pasar Amerika Serikat. Langkah ini merupakan kelanjutan dari kebijakan tarif resiprokal yang diumumkan pada April 2025, di mana AS memberikan masa tenggang 90 hari untuk negosiasi bilateral.

Gadget Terbaru Trump T1: Benarkah 100% Buatan AS atau Cuma Akal-Akalan Politik?

Trump menegaskan, “Saya menandatangani beberapa surat dan surat-surat itu akan dikirim pada hari Senin, mungkin dua belas. Beda jumlah uangnya, beda jumlah tarifnya.” Pernyataan ini menegaskan sikap tegas AS dalam menuntut kesepakatan yang menguntungkan bagi negaranya.

Negosiasi dan Kesepakatan yang Sudah Terjalin

Sejauh ini, hanya beberapa negara yang berhasil mencapai kesepakatan dengan AS. Inggris, misalnya, telah menyepakati tarif impor sebesar 10% dan memperoleh perlakuan khusus untuk sektor otomotif dan mesin pesawat terbang. Vietnam juga berhasil menurunkan tarif dari ancaman awal 46% menjadi 20%, dan membuka akses pasar bagi produk AS tanpa bea.

5 Langkah Trump Mengubah Peta Politik Dunia: Dari NATO Hingga Perdamaian Timur Tengah!

Namun, negosiasi dengan negara lain seperti India, Jepang, Korea Selatan, Indonesia, dan Uni Eropa masih berlangsung dan belum mencapai titik temu. Beberapa pihak, seperti Uni Eropa, bahkan menyatakan kesulitan untuk mencapai terobosan dan berupaya mempertahankan status quo guna menghindari kenaikan tarif yang lebih tinggi.

Dampak Potensial Kebijakan Tarif Terhadap Ekonomi Global dan AS

Penerapan tarif impor yang tinggi ini diperkirakan akan meningkatkan rata-rata bea masuk AS dari sekitar 3% menjadi 20%. Kenaikan yang signifikan ini berpotensi memicu inflasi di dalam negeri AS, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan membuat bank sentral AS lebih berhati-hati dalam menurunkan suku bunga.

Selain itu, kebijakan ini dapat memperburuk ketegangan perdagangan global dan memicu respons balasan dari negara-negara mitra dagang, yang berpotensi menimbulkan perang dagang yang lebih luas.

Reaksi Negara Mitra dan Posisi Indonesia

Indonesia termasuk salah satu negara yang masih dalam tahap negosiasi dengan AS. Pemerintah Indonesia telah mengajukan penawaran kedua untuk menurunkan tarif yang dikenakan, bahkan berharap tarif bisa nol persen. Namun, hingga kini tarif resiprokal yang dikenakan pada produk ekspor Indonesia ke AS diperkirakan mencapai 32%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Indonesia terus berupaya melakukan negosiasi intensif agar dapat memperoleh tarif yang lebih rendah atau bahkan bebas tarif.

Kesimpulan: Perang Dagang AS Makin Memanas

Kebijakan tarif impor baru yang akan diberlakukan mulai 1 Agustus 2025 ini menandai eskalasi ketegangan dalam hubungan dagang AS dengan banyak negara. Dengan tarif yang bisa mencapai 70%, Trump memperlihatkan sikap tegas untuk menekan mitra dagang agar menerima syarat dagang yang lebih menguntungkan bagi AS.

Langkah ini berpotensi berdampak luas tidak hanya terhadap perekonomian AS, tetapi juga ekonomi global, terutama negara-negara yang menjadi mitra dagang utama Amerika Serikat.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget