Studi: Virtual Reality Bisa Prediksi Alzheimer Lewat Navigasi Otak

Studi: Virtual Reality Bisa Prediksi Alzheimer Lewat Navigasi Otak
Sumber :
  • Apple

Gadget – Teknologi Virtual Reality (VR) semakin berkembang dan tak hanya digunakan dalam dunia hiburan, tetapi juga dalam sektor medis. Salah satu terobosan terbaru adalah pemanfaatan VR untuk deteksi dini penyakit Alzheimer.

Rahasia Makanan untuk Tingkatkan Daya Ingat dan Kurangi Risiko Alzheimer

Lewat simulasi navigasi dalam lingkungan virtual, para peneliti dapat mengukur kemampuan memori spasial seseorang. Metode ini diharapkan bisa menjadi cara non-invasif dan lebih murah dibandingkan tes neurologis atau pemindaian otak yang selama ini digunakan.

Lalu, bagaimana cara kerja teknologi ini dalam mendeteksi Alzheimer? Berikut ulasan lengkapnya.

Spatial Computing Masa Depan: Mengenal Apple Vision Pro 2 dengan Chip M4 Terbaru!

Mengapa VR Digunakan untuk Mendeteksi Alzheimer?

Hingga saat ini, diagnosis Alzheimer masih mengandalkan metode seperti:

Bill Gates Rela Digigit Nyamuk di Jogja! Ternyata Ini Strategi Jenius Lawan Demam Berdarah!
  • Tes neurologis mahal, yang membutuhkan waktu dan sumber daya besar.
  • Pemindaian otak menggunakan MRI atau PET scan, yang sulit diakses banyak pasien.
  • Analisis darah untuk mendeteksi biomarker Alzheimer, yang meskipun efektif, masih dalam tahap pengembangan.

Namun, penelitian terbaru menemukan bahwa navigasi otak dan memori spasial dapat menjadi indikator awal Alzheimer. Inilah yang kemudian diuji menggunakan Virtual Reality (VR).

Dengan VR, seseorang dapat diuji dalam lingkungan virtual untuk melihat bagaimana mereka mengingat lokasi objek dan bernavigasi dalam ruang tertentu. Jika ada gangguan dalam memori spasial, maka kemungkinan besar ada kaitannya dengan perubahan protein di otak yang berhubungan dengan Alzheimer.

Bagaimana VR Mengukur Risiko Alzheimer?

Penelitian terbaru yang dikutip dari Digital Trends (7/4) mengungkap cara kerja VR dalam mendeteksi Alzheimer.

  • Peserta diminta mengingat lokasi berbagai objek di dalam ruang virtual yang telah ditentukan.
  • Pengukuran dilakukan dengan sensor VR yang melacak gerakan kepala dan mata peserta saat mereka bernavigasi.
  • Hasil tes dikaitkan dengan biomarker Alzheimer, seperti plasma Aβ42/Aβ40 dan pTau217, yang merupakan protein di otak yang sering dikaitkan dengan penyakit ini.
  • Perbedaan hasil ditemukan pada beberapa kelompok usia, termasuk orang muda, lanjut usia, serta mereka yang memiliki gangguan kognitif ringan (Mild Cognitive Impairment - MCI).

Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan MCI mengalami kesulitan signifikan dalam tugas memori di lingkungan VR, yang menjadi indikasi awal Alzheimer.

Halaman Selanjutnya
img_title