Paus Leo dan Peringatan Penting Soal Kecerdasan Buatan

Paus Leo
Sumber :
  • Istimewa

Paus Leo menyampaikan keprihatinan mendalam soal kecerdasan buatan. Simak juga pandangan Stephen Hawking hingga Elon Musk.

5 Bahaya Tersembunyi Jika Terlalu Banyak Mengandalkan AI

Gadget – Paus Leo XIV, pemimpin baru Gereja Katolik Roma, telah menyampaikan kekhawatiran serius terkait perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). 

Dalam berbagai pernyataannya, ia menekankan pentingnya perlindungan hak-hak pekerja di tengah lonjakan penggunaan AI yang semakin tidak terbendung. 

1 Juta Robot Amazon Kuasai Gudang, Efisiensi Meningkat tapi Pekerja Terancam

Pernyataan ini sejalan dengan pendekatan sosial gereja yang selama ini fokus pada martabat manusia dan keadilan dalam dunia kerja.

Pandangan Paus Leo Tentang Kecerdasan Buatan

Paus Leo menyebut bahwa Gereja memiliki tanggung jawab moral untuk merespons perkembangan teknologi seperti AI. Ia menggarisbawahi bahwa meskipun AI membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan besar terutama bagi tenaga kerja manusia.

Google Veo 3 Resmi Meluncur: Bikin Video AI Sinematik Cuma Modal Teks, Sekarang di Gemini!

"Gereja menawarkan ajaran sosial sebagai respons terhadap revolusi industri baru dan perkembangan teknologi seperti kecerdasan buatan," ujarnya.

Ia juga mengacu pada teladan Paus Fransiskus, yang dikenal akan kesederhanaan dan pelayanan. Menurut Paus Leo, nilai-nilai tersebut menjadi dasar untuk melihat teknologi secara lebih bijak, tidak hanya dari sisi efisiensi, tetapi juga dampaknya terhadap manusia itu sendiri.

Peringatan Stephen Hawking Soal Bahaya AI

Selain tokoh agama, para ilmuwan juga turut memberikan peringatan keras terkait risiko AI. Salah satunya adalah almarhum Stephen Hawking, fisikawan teoretis ternama. Pada 2014, ia pernah menyatakan, “Pengembangan kecerdasan buatan yang lengkap dapat mengakhiri umat manusia.”

Hawking, yang menggunakan sistem AI untuk berkomunikasi akibat penyakit ALS yang dideritanya, memahami betul potensi teknologi ini.

Namun, ia khawatir jika AI berkembang melebihi kontrol manusia, maka bisa terjadi situasi di mana AI merancang ulang dirinya sendiri tanpa batas, sedangkan manusia masih dibatasi oleh evolusi biologis yang lambat.

Prediksi Elon Musk dan Bill Gates

Tokoh teknologi lain seperti Elon Musk dan Bill Gates pun memiliki pandangan serupa. Musk bahkan memprediksi skenario terburuk jika AI menjadi lebih cerdas daripada gabungan seluruh kecerdasan manusia. Sementara Gates menyebut hanya tiga jenis pekerjaan yang mungkin bertahan jika AI sepenuhnya mengambil alih ekosistem kerja global.

Lonjakan minat terhadap AI dalam setahun terakhir menunjukkan betapa cepatnya transformasi ini terjadi. Dari ChatGPT hingga rencana Donald Trump soal AI senilai ratusan miliar dolar, semuanya menegaskan bahwa kita sedang hidup di era transisi besar.

Kita mungkin tak akan pernah tahu apa pendapat Stephen Hawking hari ini tentang perkembangan AI saat ini. Namun, pesan para tokoh ini jelas: teknologi harus dikembangkan dengan hati-hati, dengan pertimbangan etika, kemanusiaan, dan masa depan pekerja di seluruh dunia.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget