Fenomena Bediding di Jawa: Suhu Dingin Ekstrem hingga September 2025!

Fenomena Bediding di Jawa: Suhu Dingin Ekstrem hingga September 2025!
Sumber :
  • Unair

Gadget – Masyarakat Jawa tengah dihebohkan dengan fenomena cuaca dingin yang disebut "Bediding". Istilah ini berasal dari bahasa Jawa yang menggambarkan kondisi suhu lebih dingin dari biasanya, bahkan mencapai 16°C di beberapa wilayah!

Penyebab Fenomena Bediding Menurut BMKG

Kesepakatan COP29: Harapan atau Sekadar Ilusi Iklim Global?

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa fenomena ini dipicu oleh:

  • Angin timuran yang kering dan dingin, dominan selama musim kemarau.
  • Langit cerah di malam hari, mempercepat pelepasan panas dari permukaan bumi.
  • Pengaruh musim kemarau basah yang mundur akibat gangguan atmosfer seperti gelombang Rossby dan MJO.

Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur, Linda Firotul, menyebut fenomena ini normal terjadi antara Juli-September 2025, dengan suhu terendah 16–20°C di Malang Raya.

Dampak Bediding: Embun Beku di Dataran Tinggi

2024 Diprediksi Jadi Tahun Terpanas, Tembus Batas Pemanasan Global

Fenomena ini tidak hanya dirasakan di perkotaan, tetapi juga menyebabkan:

  • Embun beku (embun upas) di kawasan pegunungan, seperti Ranupane (TNBTS).
  • Suhu lebih dingin di pagi hari karena minimnya tutupan awan.
  • Potensi gangguan kesehatan, terutama bagi kelompok rentan seperti lansia dan anak-anak.

Wilayah Terdampak & Prediksi BMKG

  • Malang Raya: Suhu minimal 16°C (Mei–Juni 2025).
  • Dataran Tinggi Jawa: Berpotensi embun beku.

BMKG memprediksi bediding akan berlangsung hingga September 2025, bersamaan dengan puncak musim kemarau.

Tips Hadapi Cuaca Bediding

  • Gunakan pakaian berlapis saat beraktivitas pagi/malam.
  • Minum air hangat untuk menjaga suhu tubuh.
  • Waspada gangguan pernapasan akibat udara kering.
  • Pantau update cuaca BMKG untuk antisipasi perubahan suhu ekstrem.

Bediding vs. Aphelion: Beda atau Sama?

Sungai Eufrat Mengering: Dampak Perubahan Iklim Global

Banyak yang mengira bediding terkait fenomena aphelion (jarak terjauh Bumi-Matahari). Namun, BMKG menegaskan:

  • Bediding murni akibat dinamika atmosfer lokal.
  • Aphelion tidak signifikan pengaruhnya terhadap suhu di Indonesia.

Kesimpulan:

Fenomena bediding adalah bagian dari siklus iklim musim kemarau, tetapi tetap perlu diwaspadai. Masyarakat diimbau untuk menjaga kesehatan dan memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi BMKG.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget