Fakta Mengejutkan: Jerman Gencar Rekrut Tentara dalam Konfrontasi dengan Rusia!

Fakta Mengejutkan: Jerman Gencar Rekrut Tentara dalam Konfrontasi dengan Rusia!
Sumber :
  • VOA

Gadget – Militer Jerman mencatat lonjakan besar dalam jumlah rekrutmen tentara selama tujuh bulan pertama tahun 2025, seiring dengan upaya meningkatkan pertahanan NATO di tengah kekhawatiran akan potensi konflik dengan Rusia.

5 Negara Pemasok Senjata Terbesar ke Israel, Siapa Saja yang Terlibat?

Pada Kamis (31/7/2025), Kementerian Pertahanan Jerman melaporkan bahwa sebanyak 13.700 orang telah bergabung dengan Bundeswehr—meliputi angkatan darat, laut, udara, dan cabang lainnya—dari Januari hingga akhir Juli. Angka ini naik 28 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menjadi kenaikan tertinggi dalam beberapa tahun terakhir.

Tren positif ini dianggap penting dalam upaya Berlin mengejar target ambisius, yaitu meningkatkan jumlah tentara aktif dari saat ini sekitar 182.000 orang menjadi 260.000 orang pada awal 2030-an.

Rekor Lonjakan Rekrutmen Militer Jerman

Rudal Oreshnik Rusia: Senjata Canggih yang Bisa Hancurkan Target di Eropa dalam Hitungan Menit!

Selain peningkatan signifikan dalam rekrutmen tentara aktif, minat untuk bergabung ke sektor sipil Bundeswehr juga melonjak hingga 31 persen. Data menunjukkan bahwa konsultasi awal meningkat 11 persen, sementara jumlah pendaftaran naik 8 persen.

Menanggapi hal ini, juru bicara Kementerian Pertahanan Jerman menyatakan, "Kami melihat minat yang semakin besar dari warga untuk bergabung dengan Bundeswehr. Ini penting untuk memperkuat posisi kami dalam NATO dan menghadapi tantangan keamanan yang meningkat."

AS Tempatkan Kembali Bom B61-12 di Inggris, Langkah Strategis di Tengah Ketegangan Dunia!

Peningkatan ini terjadi di tengah ketegangan geopolitik antara Barat dan Rusia, yang mendorong Jerman untuk lebih serius memperkuat kemampuan pertahanannya.

Potensi Pengaktifan Kembali Wajib Militer

Sejak pembatalan wajib militer pada 2011, Jerman tidak lagi memiliki basis data nasional calon tentara potensial. Namun, pemerintah berencana mulai tahun depan untuk mewajibkan semua pria berusia 18 tahun mengisi survei digital tentang kesediaan mereka bergabung dengan militer.

Jika jumlah relawan tetap tidak mencukupi, sejumlah pejabat senior di Berlin membuka kemungkinan untuk mengaktifkan kembali wajib militer. Langkah ini diambil agar target 260.000 pasukan aktif dapat tercapai sesuai rencana.

Namun, tantangan tetap ada. Pada tahun 2023, sempat terjadi penurunan rekrutmen sebesar 7 persen, ditambah faktor seperti populasi yang menua, pasar kerja yang kuat, serta menurunnya persepsi publik terhadap profesi militer.

Komitmen Kanselir Friedrich Merz

Meski menghadapi tantangan, Kanselir Friedrich Merz tetap optimistis dan berkomitmen menjadikan militer Jerman sebagai "angkatan bersenjata konvensional terkuat di Eropa."

Merz juga menargetkan pengeluaran pertahanan mencapai 3,5 persen dari PDB pada tahun 2029, sebagai bagian dari komitmennya terhadap keamanan kolektif NATO.

Langkah-langkah ini menunjukkan niat serius Jerman untuk memperkuat posisinya di panggung internasional dan mengimbangi ancaman dari Rusia.

Respon Kremlin Terhadap Militarisasi Jerman

Di pihak lain, peningkatan militer Jerman dan NATO mendapat sorotan keras dari Moskwa. Kremlin menilai langkah tersebut sebagai tindakan provokatif yang justru memperburuk situasi keamanan di Eropa.

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan, "Mereka secara terang-terangan mengikuti jalur militerisasi yang ceroboh, dan ini jelas tidak menguntungkan rakyat Eropa."

Peskov juga menepis klaim bahwa Rusia berniat menyerang negara-negara NATO, menegaskan bahwa langkah Barat hanya memperparah ketegangan regional.

Kesimpulan:

Jerman sedang gencar memperkuat kemampuan pertahanannya melalui peningkatan rekrutmen militer, termasuk kemungkinan pengaktifan kembali wajib militer. Langkah ini dilakukan sebagai respons terhadap ancaman dari Rusia dan komitmen terhadap stabilitas NATO. Meski begitu, upaya ini mendapat kritik dari Moskwa, yang menilai militarisme Barat sebagai pemicu eskalasi ketegangan di Eropa.

 

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget