Su-35 Jadi Senjata Baru Iran? Spekulasi, Bukti, dan Dampaknya di Timur Tengah

Iran Perkuat Langitnya: MiG-29 Sudah Tiba
Sumber :
  • lifeworks

Selain soal pengakuan pembelian, ketidakjelasan juga muncul dalam hal jadwal dan jumlah pesawat yang dipesan. Hingga kini, belum ada informasi pasti mengenai berapa unit Su-35 yang akan dikirim, apakah pengiriman dilakukan sekaligus, atau secara bertahap. Ketidakpastian ini memunculkan pertanyaan tentang kesiapan Iran untuk benar-benar mengoperasikan pesawat canggih tersebut, termasuk soal pilot, infrastruktur, hingga dukungan teknis.

Mengguncang Dunia! Trump Perintahkan Uji Nuklir, Dunia Bereaksi

Untuk memahami lebih jauh, perlu dilihat dari konteks politik dan keamanan di kawasan. Iran sejak lama menghadapi keterbatasan dalam modernisasi kekuatan udaranya. Sebagian besar armada jet tempur yang mereka miliki merupakan peninggalan lama, baik dari Amerika Serikat sebelum Revolusi 1979 maupun dari Uni Soviet. Karena keterbatasan itu, Iran sering mengandalkan kreativitas dalam mempertahankan atau memodifikasi armada yang sudah tua. Oleh sebab itu, pembelian pesawat baru seperti Su-35 jelas menjadi terobosan besar.

Namun, langkah ini juga membawa konsekuensi diplomatik. Jika Su-35 benar-benar tiba di Iran, keseimbangan kekuatan udara di Timur Tengah bisa berubah. Negara-negara tetangga seperti Arab Saudi, Israel, dan Uni Emirat Arab tentu akan mencermati perkembangan ini dengan serius. Apalagi, Su-35 bukan sekadar pesawat tempur biasa; ia mampu melaksanakan misi udara jarak jauh, menghadapi serangan musuh dengan kecepatan tinggi, serta membawa berbagai jenis persenjataan modern.

KKB Serang Kompleks Ruko Yahukimo, Warga Ketakutan, Aparat Siaga Penuh

Di sisi lain, Iran tampaknya juga berusaha mengirim sinyal politik melalui pengumuman pembelian ini. Dengan menegaskan bahwa mereka telah membeli pesawat canggih dari Rusia, Iran ingin menunjukkan bahwa mereka tidak terisolasi dan masih memiliki mitra strategis. Kerja sama dengan Rusia tidak hanya soal transaksi senjata, tetapi juga simbol aliansi di tengah ketegangan dengan Barat.

Namun, publik internasional tetap menunggu bukti nyata berupa foto, video, atau laporan satelit yang memperlihatkan Su-35 benar-benar sudah berada di Iran. Hingga kini, bukti tersebut belum muncul ke permukaan. Yang terlihat baru MiG-29, yang memang dikirim sebagai solusi sementara. Jadi, walaupun Iran sudah menyatakan pembelian, dunia masih menunggu konfirmasi yang lebih konkret.

Pasukan Israel Kembali Serang Gaza, 104 Warga Tewas dalam Sehari

Jika benar Su-35 masuk ke Iran, maka akan ada tantangan baru bagi angkatan udara negara itu. Pengoperasian pesawat canggih tidak hanya soal pembelian, tetapi juga memerlukan pelatihan intensif bagi pilot, perawatan yang rumit, serta ketersediaan suku cadang. Rusia tentu bisa menyediakan hal itu, tetapi situasi geopolitik membuat kerja sama teknis semacam ini tidak selalu mudah.

Halaman Selanjutnya
img_title