Iran Tak Sendirian! 7 Kelompok Sekutunya Siap Serang Israel dari Segala Arah
- wiki
Secara keseluruhan, berbagai laporan dari lembaga riset internasional seperti Council on Foreign Relations, Brookings Institution, dan Wilson Center menggambarkan jaringan proxy Iran sebagai sistem yang kompleks namun efisien. Setiap kelompok memiliki peran berbeda sesuai dengan medan dan kepentingan lokalnya, namun semuanya terhubung melalui satu benang merah: strategi Iran untuk menekan Israel dan mempertahankan pengaruhnya di kawasan tanpa harus berperang langsung.
Namun demikian, kapasitas dan kesiapan masing-masing kelompok tidak selalu sama. Hezbollah dan Hamas menjadi dua kekuatan utama yang mampu bertempur langsung melawan Israel, sementara milisi di Irak, Suriah, dan Yaman lebih sering menjalankan operasi pendukung. Serangan terhadap kapal, infrastruktur energi, atau pangkalan asing menjadi bentuk lain dari tekanan tidak langsung Iran terhadap Tel Aviv.
Perlu dicatat, dinamika politik di kawasan sangat cepat berubah. Kesiapan tempur, kesetiaan politik, hingga ketersediaan logistik bisa berubah sewaktu-waktu tergantung situasi domestik, tekanan internasional, maupun eskalasi konflik Israel–Palestina. Laporan terbaru periode 2024–2025 menunjukkan bahwa sebagian kelompok proxy Iran mulai lebih berhati-hati, sementara yang lain justru meningkatkan intensitas latihan dan patroli.
Dengan demikian, jaringan proxy Iran tetap menjadi faktor penentu dalam keseimbangan kekuatan di Timur Tengah. Dalam setiap ketegangan baru, baik di Gaza, Lebanon, maupun Laut Merah, bayang-bayang kehadiran Iran selalu terasa. Teheran mungkin tidak selalu terlibat secara langsung, namun melalui sekutunya yang tersebar di berbagai negara, pesan kekuatan dan pengaruhnya terus bergema di seluruh kawasan.