Mantan Bek Timnas Sentil Patrick Kluivert, Bukan Dua Pemain Persib yang Jadi Masalah
- tvonenews.com
Gadget – Mantan pemain Timnas Indonesia era 1990-an, Supriyono Prima, memberikan pandangan tajam soal kegagalan Patrick Kluivert bersama Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Namun, berbeda dengan banyak pihak yang menuding dua pemain Persib Bandung, Supriyono justru memilih menyoroti kecerdasan taktik sang pelatih asal Belanda.
Sebagaimana diketahui, perjalanan Kluivert bersama skuad Garuda berakhir mengecewakan. Indonesia gagal melangkah ke putaran selanjutnya setelah tak mampu meraih kemenangan di dua laga krusial babak keempat.
Di laga pertama kontra Arab Saudi, Indonesia kalah tipis 2-3, disusul kekalahan 0-1 dari Irak meski permainan dianggap cukup baik.
Kekalahan beruntun itu membuat PSSI memutuskan kerja sama dengan Kluivert dan jajaran pelatih Belanda lainnya pada 16 Oktober 2025. Gaya permainan yang belum sesuai ekspektasi publik menjadi alasan utama pemecatan tersebut.
Kritik Tajam dari Mantan Bek Timnas
Dalam wawancara dengan kanal YouTube JMTV, Supriyono menilai Kluivert seharusnya mampu membawa hasil lebih baik. Ia menyoroti pemilihan pemain dan strategi yang tidak maksimal pada dua pertandingan tersebut.
“Sangat disayangkan di pertandingan pertama, itu tidak mudah. Tapi seharusnya di dua laga itu kita bisa dapat minimal empat poin,” ujar Supriyono dikutip dari tvOnenews.com, Senin (27/10/2025).
Legenda yang dikenal dengan julukan Primavera itu mengaku heran dengan susunan pemain yang diturunkan Kluivert, terutama saat menghadapi Arab Saudi.
Padahal, Kluivert bukan sosok sembarangan — ia merupakan legenda Timnas Belanda dan eks bintang Barcelona, sementara asistennya, Alex Pastoor, dikenal sebagai pelatih dengan kecerdasan taktik tinggi.
Sayangnya, reputasi besar itu tak tercermin dalam permainan di lapangan.
Menurut Supriyono, pendekatan strategi dan pemilihan pemain justru membuat Indonesia kehilangan momentum untuk meraih hasil positif.
Tak Ingin Salahkan Marc Klok dan Beckham Putra
Supriyono juga menanggapi perdebatan publik mengenai dua pemain Persib Bandung, Marc Klok dan Beckham Putra Nugraha, yang menjadi starter saat melawan Arab Saudi.
Keduanya banyak disorot karena dianggap tampil kurang maksimal. Bahkan, Klok sempat disebut membuat blunder yang berujung gol lawan.
Namun, Supriyono menolak pandangan yang menyalahkan individu.
Baginya, masalah utama bukan pada pemain, melainkan pemilihan formasi dan taktik yang diterapkan oleh Kluivert.
“Bukan mengatakan Klok itu jelek, bukan juga Beckham. Tapi di pertandingan pertama, harusnya pelatih lebih selektif,” tegasnya.
Ia mengingatkan, pada pertemuan sebelumnya di round 3, Indonesia mampu menahan imbang dan bahkan menang 2-0 atas Arab Saudi.
Hasil itu seharusnya menjadi bahan evaluasi dan dasar strategi di babak berikutnya.
Taktik Kluivert Jadi Sorotan Utama
Menurut Supriyono, kegagalan Indonesia kali ini bukan disebabkan kualitas pemain yang menurun, tetapi karena pendekatan taktikal yang kurang tepat.
Formasi dan pemilihan gelandang yang tidak seimbang membuat lini tengah Indonesia kehilangan kendali permainan.
“Bukan pemainnya yang jelek, tapi pendekatan taktikal dan pemilihannya yang jadi kendala. Itu yang mungkin disesalkan masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Ia menambahkan, ekspektasi publik terhadap pelatih sekelas Kluivert memang tinggi. Namun, tanpa kemampuan membaca karakter pemain lokal, strategi Eropa justru sulit diterapkan di level Asia Tenggara.
Kini, setelah mimpi menuju Piala Dunia 2026 pupus, fokus Timnas Indonesia akan beralih ke Piala Asia 2027.
PSSI juga tengah mencari sosok pelatih baru yang dianggap lebih memahami karakter sepak bola Indonesia.
Nasib Timnas Indonesia Pasca-Kluivert
Sejak pemutusan kerja sama dengan Kluivert, PSSI belum mengumumkan pengganti resmi.
Sejumlah nama disebut-sebut masuk radar, mulai dari pelatih lokal hingga opsi internasional, termasuk kemungkinan Shin Tae-yong kembali menangani tim Garuda.
Meski situasi sempat mengecewakan, banyak pihak berharap PSSI belajar dari kegagalan kali ini.
Kritik dari legenda seperti Supriyono Prima diharapkan menjadi bahan refleksi agar Timnas Indonesia lebih selektif dalam memilih pelatih dan strategi ke depan.
Supriyono Prima tidak ingin dua pemain Persib menjadi kambing hitam.
Ia menegaskan bahwa inti persoalan Timnas Indonesia justru berada di tangan Patrick Kluivert, yang dinilai gagal memahami karakter pemain lokal dan tak mampu memanfaatkan momentum untuk mencetak sejarah di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |