Siapa yang Bayar Utang Whoosh Rp120 T? Jokowi vs BUMN Berseteru Soal Tanggung Jawab

Siapa yang Bayar Utang Whoosh Rp120 T? Jokowi vs BUMN Berseteru Soal Tanggung Jawab
Sumber :
  • kcic

Fakta di Balik Angka: Utang Whoosh Capai Rp120,38 Triliun

Transformasi Digital, Transjakarta Gandeng Telkom

Namun, realitas keuangan menceritakan kisah yang berbeda. Berdasarkan data Kompas.com, total utang proyek KCJB mencapai 7,27 miliar dolar AS, setara Rp120,38 triliun (asumsi kurs Rp16.500/dolar AS).

Rincian pembiayaannya:

Nex-BE Fest Diklaim Hasilkan Rp7,4 Triliun dari 498 Pertemuan Bisnis
  • 75% berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB) dengan bunga 2% per tahun dan tenor 40 tahun.
  • Namun, karena cost overrun (pembengkakan biaya) sebesar 1,2 miliar dolar AS, dibutuhkan pinjaman tambahan.
  • Pinjaman tambahan senilai 542,7 juta dolar AS diberikan dengan bunga lebih tinggi: 3,2% untuk denominasi dolar AS dan 3,1% untuk renminbi (RMB).
  • 75% dari cost overrun ditanggung oleh konsorsium Indonesia, sisanya melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dari APBN.

Artinya, pemerintah tidak hanya menanggung risiko awal, tetapi juga defisit akibat kenaikan biaya—yang seharusnya menjadi tanggung jawab pengembang.

Telkom Pacu Indonesia Jadi Kekuatan Ekonomi Digital Asia Tenggara

Alih Tanggung Jawab: Dari APBN ke BPI Danantara

Untuk mencegah beban fiskal jangka panjang, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengusulkan agar utang Whoosh tidak lagi masuk dalam APBN, melainkan dikelola sepenuhnya oleh BPI Danantara.

“Kalau di bawah Danantara, mereka punya manajemen sendiri, dividen sendiri—rata-rata setahun bisa dapat Rp80 triliun atau lebih. Harusnya mereka yang manage utang KCJB. Jangan kita lagi,” ujar Purbaya dalam media briefing di Sentul, 10 Oktober 2025.

Skema ini bertujuan memisahkan urusan pemerintah dan bisnis BUMN. Dengan demikian, risiko finansial tidak lagi menjadi beban negara, melainkan tanggung jawab korporasi di bawah payung Danantara.

Namun, langkah ini menuai pertanyaan: Apakah Danantara benar-benar mampu menanggung utang raksasa ini tanpa subsidi terselubung dari APBN?

Dua Opsi Penyelamatan: Tambah Modal atau Serahkan Aset?

Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan dua opsi strategis untuk menyelesaikan persoalan utang Whoosh:

  • Menambah equity (modal ekuitas) melalui suntikan dana segar dari Danantara atau mitra strategis.
  • Menyerahkan infrastruktur KCJB kepada entitas pengelola transportasi massal, mirip model MRT Jakarta yang dikelola oleh PT MRT Jakarta (BUMD).

“Kami ingin mencari solusi terbaik yang menjaga keberlanjutan PT KAI sekaligus memastikan Whoosh tetap beroperasi optimal,” kata Dony.

Halaman Selanjutnya
img_title