Eks PSM Makassar Anco Jansen Hina Sepak Bola Indonesia, Ini Faktanya
- soccer
 
Nama Anco Jansen kembali mencuat di dunia maya setelah lama tak terdengar. Mantan pemain PSM Makassar asal Belanda ini menimbulkan kontroversi besar usai melontarkan komentar yang menyinggung Indonesia. Dalam sebuah podcast sepak bola di negaranya, ia menyebut Indonesia sebagai “negara miskin” dengan masyarakat yang dikenal karena “keganasan di media sosial”.
Anco Jansen memang sempat menjadi bagian dari perjalanan PSM Makassar pada musim Liga 1 2021–2022. Didatangkan dari klub Belanda NAC Breda, pemain berposisi sebagai winger kiri ini hadir dengan ekspektasi tinggi. Apalagi, saat itu PSM juga memiliki sesama pemain Belanda, Wiljan Pluim, yang sudah lebih dulu menjadi sosok penting di skuad Juku Eja.
Adaptasi Jansen di Makassar berjalan cukup lancar. Ia kerap tampil penuh semangat dan menunjukkan permainan khas Eropa yang cepat dan agresif. Namun, performanya di lapangan dinilai belum terlalu istimewa. Dari 20 pertandingan yang ia jalani, Jansen hanya berhasil mencetak lima gol dan satu assist. Angka tersebut membuat manajemen klub enggan memperpanjang kontraknya ketika musim 2022–2023 dimulai.
Kritik Pedas Anco Jansen terhadap Indonesia
Setelah tiga tahun berlalu tanpa kabar, publik dikejutkan oleh pernyataan Jansen dalam podcast Voetbalpraat di Belanda. Dalam percakapan santai itu, ia menyinggung soal pengalamannya bermain di Indonesia yang menurutnya penuh tantangan dan perbedaan budaya besar.
“Saya bermain di sana saat pandemi. Indonesia negara yang sangat miskin, tapi semua orang punya smartphone dan Instagram sangat populer di sana,” ujarnya dalam podcast tersebut.
Tak berhenti di situ, ia menambahkan pengalaman pribadinya ketika mendapat tekanan besar dari warganet Indonesia. “Kalau gagal mencetak gol, saya selalu disarankan untuk tidak melihat media sosial selama dua hari,” lanjut Jansen, yang pernah membela klub-klub Eropa seperti FC Groningen, PEC Zwolle, De Graafschap, Roda JC, hingga NAC Breda.
Komentar ini sontak memancing amarah netizen Indonesia. Banyak yang menilai ucapan Jansen tidak menghargai negara yang pernah memberinya kesempatan bermain profesional di luar Eropa.