Negatif Self-Talk: Kenapa Perempuan Sering Jadi Korban Suara dalam Kepalanya Sendiri?

Negatif Self-Talk: Kenapa Perempuan Sering Jadi Korban Suara dalam Kepalanya Sendiri?
Sumber :
  • iStock

Sebaliknya, laki-laki cenderung diajarkan untuk meng-eksternalisasi menyalurkan emosi melalui perilaku, agresi, atau tindakan fisik. Inilah yang menjelaskan perbedaan pola gangguan mental:

Ternyata Insomnia Bisa Memicu Kematian, Begini Penjelasan Ahli!
  • Perempuan: lebih rentan gangguan internalisasi (depresi, kecemasan, stres kronis)
  • Laki-laki: lebih rentan gangguan eksternalisasi (agresi, kecanduan, perilaku impulsif)
  • Tekanan Sosial: “Perempuan Harus Sempurna”

Felicia Kawilarang, pendiri Ryse and Shyne komunitas yang menyediakan ruang aman untuk kesehatan mental perempuan mengakui bahwa ia pun pernah terjebak dalam pusaran negatif self-talk.

Ingin Hilangkan Stres? Coba Mulai dari Bersihkan Ruanganmu dengan Cara Ini!

“Suara di kepala saya terus berkata: ‘Kamu tidak cukup.’”

Menurut Felicia, suara itu berasal dari tekanan tak tertulis yang dialami perempuan sejak kecil:

Panduan Privat di WhatsApp: Sembunyikan Status Online & Centang Biru!
  • Harus cantik, tapi tidak terlalu mencolok
  • Harus sukses, tapi tetap rendah hati
  • Harus mandiri, tapi tetap menjaga perasaan orang lain
  • Harus menjadi ibu, istri, pekerja, dan sahabat semuanya sempurna

“Perempuan selalu merasa harus melakukan lebih banyak,” kata Felicia. “Dan apa yang sudah kita lakukan tidak pernah dianggap cukup bahkan oleh diri kita sendiri.”

Inilah yang menciptakan standar internal yang mustahil dipenuhi, yang kemudian memicu siklus kritik diri tanpa akhir.

Dampak Negatif Self-Talk pada Kehidupan Nyata

Negatif self-talk bukan hanya “pikiran buruk” ia memiliki konsekuensi nyata:

  • Menurunkan kepercayaan diri dalam bekerja atau berhubungan sosial
  • Menghambat pengambilan keputusan karena takut salah
  • Memicu kecemasan dan depresi jangka panjang
  • Mengganggu hubungan karena rasa tidak layak dicintai
  • Mengurangi motivasi untuk mencoba hal baru

Ironisnya, semakin keras seseorang mengkritik dirinya, semakin sulit ia berkembang karena energi mental dihabiskan untuk menyalahkan, bukan untuk memperbaiki.

Cara Menghadapi dan Menghentikan Negatif Self-Talk

Berita baiknya: negatif self-talk bisa diatasi. Menurut Kezia Toto, langkah pertama adalah kesadaran.

1. Sadari & Hentikan Siklus
Ketika suara negatif muncul, jangan langsung percaya. Berhenti sejenak, tarik napas dalam, lalu tanyakan:

“Apakah ini benar?”
“Apakah aku bicara seperti ini ke teman terbaikku?”

2. Ganggu Pola dengan Napas dan Jeda
“Tarik napas, tahan sebentar, lalu embuskan perlahan,” saran Kezia.
Napas dalam membantu memutus otomatisasi pikiran negatif dan membawa kembali ke keadaan sadar.

3. Ekspresikan Lewat Jurnal (Journaling)
Tuliskan suara kritis itu di kertas, lalu tulis balasan dari versi diri yang penuh kasih.
Contoh:

Halaman Selanjutnya
img_title