Putin Tegaskan Tak Ada Kompromi dengan Ukraina, Syarat Perdamaian Tetap Sama
- ap
Selain itu, Rusia juga menuntut Ukraina untuk menyerahkan empat wilayah yang saat ini berada di bawah kendali Moskow. Wilayah-wilayah tersebut dianggap Rusia sebagai bagian dari teritorialnya, meski klaim ini tidak diakui oleh Ukraina maupun sebagian besar komunitas internasional. Putin juga mendesak agar militer Ukraina menarik diri sepenuhnya dari kawasan tersebut sebagai bagian dari kesepakatan damai.
Di sisi lain, Ukraina secara tegas menolak semua tuntutan tersebut. Pemerintah di Kiev berulang kali menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerahkan satu jengkal pun wilayahnya. Bagi Ukraina, kedaulatan dan integritas wilayah adalah prinsip yang tidak bisa dinegosiasikan, meskipun tekanan militer dan diplomatik terus meningkat.
Pernyataan tegas Putin ini disampaikan dalam acara tahunan yang menggabungkan konferensi pers dengan program telepon interaktif bertajuk Direct Line. Acara tersebut berlangsung hampir empat setengah jam dan diikuti oleh ribuan pertanyaan dari jurnalis serta warga Rusia. Meski fokus utama tertuju pada perang Ukraina, acara itu juga diwarnai berbagai momen unik dan kritik terbuka dari masyarakat.
Beberapa pesan singkat dari warga yang ditampilkan di layar besar bahkan bernada satir. Ada yang menyebut acara tersebut lebih mirip “sirkus” ketimbang dialog langsung. Sementara itu, sebagian warga lainnya memanfaatkan kesempatan itu untuk mengeluhkan persoalan domestik, seperti pemadaman internet, kualitas air bersih, hingga meningkatnya biaya hidup.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun konflik Ukraina menjadi prioritas utama Kremlin, tekanan dari dalam negeri juga tidak bisa diabaikan. Di tengah perang dan sanksi ekonomi Barat, Rusia menghadapi tantangan sosial dan ekonomi yang semakin kompleks.
Secara keseluruhan, pernyataan Putin kali ini menegaskan bahwa jalan menuju perdamaian Ukraina masih panjang dan penuh hambatan. Dengan posisi Rusia yang tetap keras dan Ukraina yang enggan mengalah, konflik berpotensi terus berlanjut. Sementara itu, peran Eropa dan Amerika Serikat akan tetap menjadi faktor penentu dalam dinamika geopolitik kawasan tersebut.