Tarif Impor AS Bikin Konglomerat Dunia Boncos Rp3.48 Kuadriliun Sehari!
- Istimewa
Kabar kurang sedap menghampiri para taipan dunia. Pengumuman kebijakan tarif impor terbaru oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) bak petir di siang bolong, mengguncang pasar saham dan berimbas pada kerugian fantastis bagi orang-orang terkaya di planet ini.
Dalam kurun waktu 24 jam saja, total kerugian yang diderita oleh para miliarder ini mencapai angka mencengangkan, yaitu USD208 miliar atau setara dengan Rp3,48 kuadriliun! Lonjakan kerugian ini menjadi sorotan utama di kalangan analis ekonomi dan investor global.
Lalu, siapa saja yang paling terpukul akibat kebijakan ini? Dan apa sebenarnya dampak jangka panjang dari tarif impor baru ini terhadap ekonomi global? Mari kita telaah lebih dalam.
Dampak Signifikan Tarif Impor AS pada Kekayaan Para Miliarder
Kebijakan tarif impor yang baru diterapkan oleh AS, yang diumumkan langsung oleh Presiden pada hari Rabu, langsung memicu reaksi negatif dari pasar. Dampaknya terasa bagai domino, meruntuhkan nilai saham perusahaan-perusahaan besar yang menjadi andalan para miliarder dunia.
Runtuhnya Imperium Meta dan Kerugian Zuckerberg
Mark Zuckerberg, pendiri dan CEO raksasa media sosial Meta, mengalami kerugian paling signifikan dalam hal nilai dolar. Saham Meta anjlok hampir sembilan persen, menghapus sekitar USD17,9 miliar dari kekayaan pribadinya. Penurunan ini mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi dampak tarif impor pada bisnis periklanan Meta, yang sangat bergantung pada rantai pasokan global. Kebijakan ini diprediksi akan meningkatkan biaya operasional Meta dan berpotensi mengurangi profitabilitas perusahaan.
Amazon Terpukul, Bezos Merugi Miliaran Dolar
Tak hanya Zuckerberg, Jeff Bezos, pendiri e-commerce raksasa Amazon, juga merasakan dampak yang tak kalah pahit. Saham Amazon merosot tajam, menyebabkan Bezos kehilangan sekitar USD15,9 miliar. Penurunan ini merupakan yang terbesar sejak April 2022.
Kerugian ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terhadap kenaikan biaya operasional Amazon yang diakibatkan oleh tarif impor. Amazon, yang sangat bergantung pada impor barang dari berbagai negara, akan menghadapi tantangan berat dalam mempertahankan harga yang kompetitif di tengah kenaikan biaya produksi dan transportasi.