Tips Ampuh Atasi Demam Anak: Nomor 5 Sering Dilupakan Orang Tua!

Tips Menangani Anak Demam Panas
Sumber :
  • lifeworks

Demam sering kali membuat orang tua panik, terutama jika menyerang anak. Padahal, sebenarnya demam adalah mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi. Artinya, ketika suhu tubuh anak meningkat, itu bukan selalu tanda bahaya, melainkan bagian dari sistem pertahanan tubuh. Meski begitu, tentu orang tua perlu tahu langkah-langkah tepat untuk menanganinya. Dengan cara sederhana di rumah, demam bisa diredakan sambil tetap menjaga kenyamanan si kecil.

Orang Tua Wajib Tahu! Channel YouTube Edukatif untuk Anak Belajar Bahasa Inggris

Mengenali Suhu Tubuh Anak

Langkah pertama yang harus dilakukan saat anak demam adalah mengukur suhu tubuh dengan termometer. Jangan hanya mengandalkan perasaan tangan di dahi karena hasilnya bisa keliru. Suhu normal tubuh anak berada di kisaran 36,5–37,5 derajat Celsius. Jika angka menunjukkan 37,5–38,5 derajat, berarti anak mengalami demam ringan. Namun, jika melewati 39 derajat, itu sudah masuk kategori demam tinggi. Dengan mengetahui tingkat panasnya, orang tua bisa menentukan langkah penanganan yang tepat.

Rahasia Sarapan Anak Pintar: Menu Simpel yang Bikin Nafsu Makan Naik Drastis

Pastikan Anak Tidak Kekurangan Cairan

Setelah mengetahui suhu, hal penting lain adalah memastikan anak tidak mengalami dehidrasi. Saat demam, cairan tubuh lebih cepat berkurang karena metabolisme meningkat. Oleh karena itu, anak perlu banyak minum. Untuk bayi, pemberian ASI atau susu formula bisa menjadi pilihan utama. Sementara itu, anak yang lebih besar sebaiknya diberi air putih, jus buah, atau kuah sup hangat. Selain membantu menurunkan suhu, cairan juga mendukung daya tahan tubuh agar pemulihan lebih cepat.

Anak Ogah Makan Tempe? Coba Resep Simpel Ini, Pasti Langsung Suka

Pakaikan Baju Tipis dan Nyaman

Sering kali, orang tua masih menutupi anak yang demam dengan selimut tebal atau pakaian berlapis. Padahal, kebiasaan ini justru bisa memerangkap panas di dalam tubuh dan membuat kondisi semakin tidak nyaman. Lebih baik pakaikan baju longgar berbahan tipis agar panas bisa keluar dengan mudah. Ruangan juga sebaiknya tetap memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga anak tidak merasa gerah.

Kompres dengan Air Hangat

Langkah sederhana lain yang efektif adalah mengompres tubuh anak. Gunakan kain bersih yang dibasahi dengan air hangat, bukan air dingin atau es. Kompres dapat ditempatkan di dahi, ketiak, atau lipatan paha. Cara ini membantu membuka pori-pori dan memicu pelepasan panas lebih alami. Perlu diingat, mengompres dengan air dingin justru bisa membuat pembuluh darah menyempit sehingga panas sulit keluar.

Biarkan Anak Istirahat

Tubuh yang sedang melawan infeksi membutuhkan energi ekstra. Karena itu, penting memberi kesempatan anak untuk banyak beristirahat. Jangan paksakan mereka bermain atau beraktivitas terlalu banyak. Tidur yang cukup akan mempercepat proses penyembuhan, sekaligus membantu tubuh anak menurunkan suhu secara alami. Jika anak tidak bisa tidur nyenyak, pastikan suasana kamar tenang dan nyaman.

Pemberian Obat Penurun Panas

Jika suhu tubuh anak terus meningkat dan membuatnya tidak nyaman, orang tua bisa memberikan obat penurun panas. Obat yang paling umum digunakan adalah paracetamol. Namun, dosisnya harus sesuai dengan berat badan anak. Selain paracetamol, ibuprofen juga bisa diberikan, tetapi hanya untuk anak berusia di atas enam bulan. Perlu diingat, ibuprofen sebaiknya dihindari pada anak dengan riwayat asma, dehidrasi, atau masalah lambung. Hal yang tidak kalah penting, jangan pernah memberikan aspirin pada anak, karena bisa menimbulkan efek samping serius.

Kapan Harus Segera ke Dokter

Meskipun sebagian besar demam bisa ditangani di rumah, ada kondisi tertentu yang harus segera mendapat perhatian medis. Orang tua perlu waspada jika demam berlangsung lebih dari tiga hari tanpa tanda-tanda perbaikan. Suhu tubuh yang mencapai 40 derajat Celsius atau lebih juga termasuk keadaan darurat. Selain itu, jika anak terlihat sangat lemas, sulit dibangunkan, atau mengalami kesulitan bernapas, segera bawa ke dokter.

Tanda lain yang patut diwaspadai adalah munculnya kejang demam, ruam merah di kulit, leher yang kaku, atau muntah terus-menerus. Kondisi ini bisa mengindikasikan infeksi serius yang memerlukan penanganan medis. Begitu juga jika anak menolak minum sama sekali atau menunjukkan tanda dehidrasi seperti mulut kering dan jarang buang air kecil. Jangan tunda untuk mencari bantuan medis, karena semakin cepat ditangani, risiko komplikasi bisa diminimalkan.

Peran Orang Tua dalam Proses Penyembuhan

Menghadapi anak yang sakit memang menguras energi dan emosi. Namun, sikap tenang dari orang tua justru sangat berpengaruh pada kondisi psikologis anak. Dengan memberikan perhatian, pelukan, serta kata-kata menenangkan, anak akan merasa lebih nyaman meski sedang sakit. Selain itu, perhatikan juga kebersihan lingkungan, asupan gizi, serta rutinitas istirahat. Semua faktor tersebut membantu mempercepat pemulihan.

Demam pada anak memang sering menimbulkan kepanikan, tetapi sebenarnya bisa diatasi dengan langkah sederhana. Mulai dari mengukur suhu tubuh secara tepat, memastikan kecukupan cairan, hingga memberikan pakaian yang nyaman. Kompres hangat, istirahat yang cukup, serta pemberian obat penurun panas sesuai dosis juga dapat membantu. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan, terutama jika demam berlangsung lama atau disertai gejala berbahaya.

Dengan penanganan yang tepat dan perhatian penuh dari orang tua, sebagian besar kasus demam pada anak bisa pulih tanpa masalah berarti. Ingatlah, kunci utamanya adalah tetap tenang, memahami kondisi, dan tidak ragu mencari bantuan medis bila dibutuhkan. Dengan begitu, anak bisa kembali ceria dan sehat seperti sediakala.