Masjid Al Aqsa Terancam Ambruk! Terowongan Rahasia Israel Sudah 550 Meter
- unand
Fakta #2: Lebih dari 20 Terowongan Telah Digali, 4 di Antaranya Menuju Al Aqsa
Fakhri Abu Diab, anggota Dewan Pengawas Masjid Al Aqsa, mengungkapkan bahwa sejak awal 2024, Israel telah melakukan lebih dari 20 titik penggalian terowongan di sekitar kompleks suci.
Empat di antaranya adalah terowongan aktif yang secara langsung membentang dari Tembok Barat (Western Wall)—situs suci Yahudi—menuju area di bawah Masjid Al Aqsa. Salah satu terowongan bahkan berasal dari permukiman ilegal Al Sharaf, yang dibangun di atas tanah warga Palestina yang diusir.
Panjang total jaringan terowongan ini mencapai sekitar 550 meter, menurut laporan Al-Araby Al-Jadeed. Jalur ini melintasi lapisan tanah yang mengandung situs arkeologi Kanaan, Romawi, Bizantium, Umayyah, dan Abbasiyah—semua diabaikan demi proyek yang diduga bernuansa politis dan agama.
Fakta #3: Akses Dibatasi Ketat, Publik Dilarang Mendekat
Abu Diab mencoba mengunjungi lokasi galian beberapa waktu lalu. Namun, polisi Israel menghentikannya, memotret kartu identitasnya, dan melarangnya melanjutkan perjalanan.
Di lokasi, pintu masuk terowongan dipagari besi kokoh dan ditutupi tenda besar, mencegah siapa pun—termasuk jurnalis dan pengamat internasional—melihat aktivitas di dalam. Hanya pekerja Israel dan petugas keamanan yang diizinkan masuk.
Kerahasiaan ini memicu spekulasi bahwa Israel tidak hanya mencari artefak, tetapi membangun infrastruktur bawah tanah—mungkin untuk akses ritual, museum bawah tanah, atau bahkan jalur evakuasi—yang bisa mengubah status quo di Yerusalem.
Fakta #4: Artefak Islam Zaman Umayyah Dihancurkan Sengaja
Salah satu tuduhan paling serius datang dari Penasihat Kegubernuran Yerusalem, Marouf Al-Rifai. Ia menegaskan bahwa penggalian Israel sengaja menghancurkan artefak dari masa Kekhalifahan Umayyah (abad ke-7–8 M).
Mengapa ini penting? Karena artefak tersebut adalah bukti konklusif kepemilikan Islam atas situs tersebut—menyanggah narasi Israel yang sering mengklaim Yerusalem sebagai “ibu kota abadi Yahudi sejak 3.000 tahun lalu”.
“Ini bagian dari rencana sistematis untuk menghapus jejak peradaban Islam di Yerusalem,” tegas Al-Rifai kepada kantor berita WAFA.
Fakta #5: Bangunan Bersejarah Mulai Runtuh, Warga dalam Bahaya
Dampak fisik penggalian sudah terlihat nyata. Ekrima Sabri, mantan Mufti Yerusalem dan Kepala Dewan Islam Tertinggi, melaporkan bahwa beberapa bangunan bersejarah di Bab Al Silsla dan Bab Al Magharba mulai retak dan runtuh.