BMKG Keluarkan Peringatan Darurat: Gelombang 4 Meter Datang 3–6 November

BMKG Keluarkan Peringatan Darurat: Gelombang 4 Meter Datang 3–6 November
Sumber :
  • bpbd Jogjaprov

Wilayah Berpotensi Gelombang Sangat Tinggi (2,5–4 Meter)

Sewa Baterai atau Swap? Pilihan Motor Listrik 2025 yang Bikin Kantong dan Waktu Hemat

Kondisi paling ekstrem diprediksi terjadi di Samudra Hindia, yang menjadi zona utama ancaman gelombang tinggi. Berikut daftar wilayah dengan gelombang 2,5 hingga 4 meter:

  • Samudra Hindia barat Aceh
  • Samudra Hindia barat Bengkulu
  • Samudra Hindia selatan Banten
  • Samudra Hindia selatan Jawa Tengah
  • Samudra Hindia selatan Jawa Timur
  • Samudra Hindia selatan NTB (Nusa Tenggara Barat)
  • Samudra Pasifik utara Maluku
  • Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
  • Samudra Hindia barat Lampung
  • Samudra Hindia selatan Jawa Barat
  • Samudra Hindia selatan Yogyakarta
  • Samudra Hindia selatan Bali
  • Laut Sulawesi bagian tengah
Cara J&T Cargo Bangun Generasi Logistik Global, Kembangkan Talenta

Gelombang setinggi 4 meter setara dengan bangunan dua lantai. Kondisi ini sangat berbahaya bahkan bagi kapal besar, dan sangat tidak disarankan untuk pelayaran rekreasi atau penangkapan ikan.

Imbauan Resmi BMKG untuk Masyarakat dan Pelaut

4 Kebiasaan Ngerem yang Bikin Ban Cepat Gundul dan Picu Kecelakaan

BMKG menekankan pentingnya kewaspadaan dini dan memberikan sejumlah rekomendasi:

  • Nelayan dan pelaut diminta memantau informasi cuaca maritim harian melalui aplikasi Info BMKG atau situs maritim.bmkg.go.id .
  • Hindari pelayaran di perairan dengan peringatan gelombang >2,5 meter, terutama dengan kapal berukuran kecil.
  • Masyarakat pesisir diminta waspada terhadap potensi banjir rob dan abrasi pantai.
  • Operator pelabuhan dan kapal penumpang harus memastikan kelengkapan alat keselamatan, termasuk jaket pelampung dan radio komunikasi darurat.
  • Gunakan jalur alternatif jika rute utama melintasi zona gelombang tinggi.

Teknologi Pemantauan BMKG: Dari Satelit hingga Buoys

BMKG tidak mengandalkan perkiraan kasar. Mereka menggunakan:

  • Satelit penginderaan jauh untuk memantau kecepatan angin dan suhu permukaan laut
  • Jaringan buoy (pelampung cuaca) di Samudra Hindia dan Laut Sulawesi
  • Model numerik cuaca maritim berbasis data global (WRF-Ocean)

Data ini diproses secara real-time dan diintegrasikan ke sistem peringatan dini yang menjangkau ribuan nelayan melalui SMS, radio, dan aplikasi mobile.

Kesimpulan: Waspada, Bukan Panik

Gelombang tinggi adalah bagian alami dari dinamika laut tropis. Namun, dengan informasi yang tepat dan tindakan antisipatif, risiko kecelakaan bisa diminimalkan. BMKG menegaskan bahwa peringatan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan mendorong kesiapsiagaan kolektif.

Bagi masyarakat pesisir, nelayan, atau pelancong yang berencana liburan laut, selalu periksa prakiraan cuaca maritim sebelum berangkat. Karena di laut, keselamatan bukan soal keberuntungan—tapi persiapan.

Halaman Selanjutnya
img_title