2 Tentara AS Tewas Ditembak ISIS di Suriah, Trump Murka dan Ancam Balasan

Trump Murka
Sumber :
  • trump

Dari pihak Suriah, Menteri Luar Negeri Asaad al-Shaibani secara terbuka mengutuk keras serangan tersebut. Ia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, serta kepada pemerintah dan rakyat Amerika Serikat. Al-Shaibani menegaskan bahwa Suriah menolak segala bentuk terorisme dan berkomitmen untuk terus berperan aktif dalam upaya pemberantasan ISIS di wilayahnya.

Putin Disebut Ingin Damai, Tapi Zelenskyy Bongkar Fakta Mengejutkan di Depan Trump!

Peristiwa ini menjadi sorotan karena terjadi hanya sekitar sebulan setelah Suriah secara resmi bergabung dengan koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat yang dibentuk pada 2014 untuk memerangi ISIS. Bergabungnya Suriah ke dalam koalisi tersebut sempat dianggap sebagai langkah penting untuk memperkuat stabilitas dan keamanan regional. Namun, serangan terbaru ini menunjukkan bahwa ancaman ISIS belum sepenuhnya dapat dieliminasi.

Pasukan Amerika Serikat sendiri telah lama beroperasi di berbagai lokasi strategis di Suriah. Salah satu pangkalan utama mereka berada di Al-Tanf, yang memiliki nilai strategis dalam pengawasan jalur pergerakan kelompok ekstremis. Insiden penembakan pada Sabtu lalu disebut-sebut sebagai yang paling mematikan sejak serangan bom ISIS di Manbij pada tahun 2019, yang kala itu juga menewaskan sejumlah personel AS.

Trump Bidik Arab Saudi untuk Normalisasi Hubungan dengan Israel Pasca Perang Gaza

Para pengamat menilai, kejadian ini berpotensi meningkatkan eskalasi militer di kawasan. Selain itu, ancaman pembalasan dari Washington dapat berdampak pada dinamika keamanan regional, terutama di tengah ketegangan global yang masih tinggi. Oleh karena itu, komunitas internasional diharapkan turut mendorong langkah-langkah diplomasi dan kerja sama lintas negara guna menekan ruang gerak kelompok teroris.

Dengan situasi yang terus berkembang, dunia kini menanti langkah konkret yang akan diambil Amerika Serikat. Apakah serangan balasan akan dilakukan dalam waktu dekat atau justru dibarengi dengan strategi baru, masih menjadi tanda tanya. Yang jelas, insiden ini kembali menegaskan bahwa konflik di Suriah belum sepenuhnya usai, dan ancaman terorisme masih menjadi tantangan serius bagi keamanan global.

AS Siagakan 10.000 Tentara di Karibia, Benarkah Bersiap Serang Venezuela?