Utang RI Turun! Tapi Masih Capai Rp 7.059 Triliun, Aman atau Tidak?
- provices
Penurunan ini terjadi di dua kelompok utama:
- Lembaga keuangan: kontraksi 4,7% yoy
- Perusahaan non-keuangan: kontraksi 1,2% yoy
Meski terlihat negatif, penurunan ini bisa jadi tanda manajemen risiko yang lebih ketat oleh korporasi di tengah suku bunga global yang masih tinggi. Namun, jika berlangsung lama, ini berpotensi menghambat ekspansi bisnis dan investasi.
Sektor Swasta Peminjam ULN Terbesar:
- Industri Pengolahan
- Jasa Keuangan dan Asuransi
- Pengadaan Listrik dan Gas
- Pertambangan & Penggalian
Keempat sektor ini menyumbang 80,9% dari total ULN swasta, menunjukkan bahwa pinjaman luar negeri masih terkonsentrasi pada sektor strategis dengan arus kas stabil.
Struktur ULN Indonesia Tetap Sehat: Rasio PDB 29,3%
Salah satu indikator utama kesehatan utang adalah rasio ULN terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Pada Oktober 2025, rasio tersebut tercatat 29,3% masih jauh di bawah batas aman yang umumnya dianggap 40–60% oleh lembaga internasional seperti IMF dan World Bank.
Selain itu, 86,2% dari total ULN Indonesia berjangka panjang, memberikan ruang napas yang cukup bagi pemerintah dan swasta dalam mengelola pembayaran pokok dan bunga.
“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” tegas Denny.
Koordinasi BI dan Pemerintah: Kunci Jaga Stabilitas
Untuk memastikan ULN tetap menjadi alat pembangunan bukan beban BI dan Kementerian Keuangan terus memperkuat koordinasi dalam:
- Pemantauan arus modal asing
- Penilaian risiko valuta asing
- Penjadwalan jatuh tempo utang
- Optimalkan penggunaan dana untuk proyek berdampak tinggi
“Peran ULN akan terus dioptimalkan untuk menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang berkelanjutan,” ujar Denny.
Strategi ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi juga ketahanan ekonomi jangka panjang.
Apa Arti Angka Rp 7.059 Triliun bagi Rakyat?
Meski angka triliunan terdengar menakutkan, konteks sangat penting. ULN bukanlah “hutang yang harus dilunasi besok”, melainkan investasi jangka panjang untuk infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan yang akan dinikmati generasi sekarang dan mendatang.
Contoh nyata:
- Rumah sakit yang dibangun dengan dana pinjaman memberikan layanan kesehatan murah
- Jalan tol dan rel kereta mengurangi biaya logistik, menurunkan harga barang
- Beasiswa dan pelatihan vokasional meningkatkan daya saing tenaga kerja