Serangan Balas Dendam AS di Suriah: 70 Target ISIS Dihajar dalam Satu Hari!

Serangan Balas Dendam AS di Suriah: 70 Target ISIS Dihajar dalam Satu Hari!
Sumber :
  • Reuters

Gadget – Pada Jumat, 19 Desember 2025, militer Amerika Serikat melancarkan serangan udara dan darat skala besar terhadap lebih dari 70 target yang terkait dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di wilayah tengah Suriah. Operasi militer ini diberi nama Operation Hawkeye Strike merupakan respons langsung atas serangan mematikan yang menewaskan tiga warga AS, termasuk dua prajurit Angkatan Darat, di dekat kota Palmyra.

Nvidia Boleh Jual Chip AI Kuat ke China: Tapi AS Potong 25% dari Setiap Penjualan!

Dalam pernyataan resmi yang dirilis Sabtu (20/12/2025), Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menegaskan bahwa aksi ini bukan langkah awal perang baru, melainkan “deklarasi pembalasan” terhadap musuh yang telah mengancam nyawa personel Amerika.

“Ini bukan awal dari sebuah perang ini adalah deklarasi pembalasan. Hari ini, kami memburu dan membunuh musuh-musuh kami. Banyak dari mereka. Dan kami akan terus melanjutkannya,” ujar Hegseth kepada Reuters.

Hubungan AS-Venezuela Memanas, Trump Ambil Langkah Ekstrem

Operasi ini menandai eskalasi signifikan dalam kampanye anti-ISIS di Suriah, sekaligus mencerminkan komitmen keras pemerintahan Presiden Donald Trump terhadap kebijakan keamanan “zero tolerance” terhadap ancaman terhadap personel AS di luar negeri.

Latar Belakang: Serangan di Palmyra yang Memicu Amarah AS

Hamas Resmi Setujui Bebaskan Sandera Israel, Trump Perintahkan Hentikan Pengeboman

Tragedi yang memicu serangan balasan terjadi pada Sabtu, 13 Desember 2025, di sekitar kota Palmyra, Suriah tengah. Sebuah konvoi gabungan pasukan Amerika dan Suriah diserang oleh seorang penembak tunggal yang berhasil menewaskan:

  • Dua prajurit Angkatan Darat AS
  • Seorang penerjemah sipil AS

Tiga prajurit AS lainnya mengalami luka-luka. Pelaku yang menurut Kementerian Dalam Negeri Suriah merupakan anggota aparat keamanan lokal yang bersimpati pada ISIS ditembak mati di tempat kejadian.

Insiden ini menjadi serangan paling mematikan terhadap personel AS di Suriah dalam dua tahun terakhir, memicu kemarahan di Gedung Putih dan Pentagon.

Presiden Donald Trump langsung merespons melalui media sosial, menuduh pemerintah Suriah “secara tidak langsung mendukung” aksi tersebut, meski belakangan diklarifikasi bahwa pemerintah Suriah saat ini justru merupakan sekutu koalisi AS dalam perang melawan ISIS.

Operation Hawkeye Strike: Target, Senjata, dan Aliansi Strategis

Operasi militer yang berlangsung selama beberapa jam pada 19 Desember 2025 ini menargetkan:

Halaman Selanjutnya
img_title