Pakar Sebut Golden Dome AS Tak Mampu Cegat Rudal Burevestnik Rusia
- the moscow
Ketegangan antara Amerika Serikat dan Rusia kembali memanas. Kali ini, bukan karena politik, melainkan perlombaan teknologi senjata. Seorang pakar senjata asal Inggris, Mark Galeotti, memprediksi bahwa sistem pertahanan udara Golden Dome milik AS kemungkinan besar tidak akan mampu mencegat rudal jelajah Burevestnik buatan Rusia yang tengah menjadi sorotan dunia.
Kemampuan Rudal Burevestnik yang Dianggap Luar Biasa
Rudal Burevestnik bukanlah rudal biasa. Senjata ini diklaim memiliki daya jelajah hampir tanpa batas karena menggunakan tenaga nuklir sebagai sumber energinya. Artinya, rudal tersebut dapat terbang jauh lebih lama dibandingkan rudal konvensional lain yang masih mengandalkan bahan bakar kimia.
Menurut Galeotti dalam komentarnya di majalah Spectator, kemampuan manuver ekstrem Burevestnik membuatnya sulit dilacak oleh radar. Tidak hanya itu, rudal ini juga dapat terbang sangat rendah, sehingga bisa “menyelinap” di bawah jangkauan radar pertahanan udara modern.
“Dengan kemampuan seperti ini, bahkan sistem pertahanan tercanggih sekalipun akan kesulitan menghadangnya. Termasuk Golden Dome, yang hanya efektif untuk menembak target di ketinggian menengah hingga tinggi,” jelas Galeotti.
Golden Dome: Sistem Pertahanan Canggih Amerika
Amerika Serikat saat ini tengah mengembangkan Golden Dome, sistem pertahanan udara berbasis ruang angkasa yang disebut-sebut menjadi perisai pamungkas bagi wilayah AS. Tujuannya adalah melindungi negara dari serangan rudal antarbenua, baik dari Rusia, Tiongkok, maupun negara lain yang dianggap berpotensi mengancam.
Namun, teknologi yang dirancang untuk menembak jatuh rudal balistik berlintasan tinggi ini tampaknya tidak dirancang untuk menghadapi ancaman seperti Burevestnik, yang justru beroperasi pada ketinggian rendah dan bisa mengubah arah dengan cepat. Hal inilah yang membuat para pakar militer mulai mempertanyakan efektivitas Golden Dome di masa depan.
Putin Pamer Senjata yang Disebut “Tak Terkalahkan”
Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya sangat bangga dengan keberhasilan negaranya mengembangkan senjata tersebut. Dalam pidato resminya pada 26 Oktober lalu, Putin menyebut Burevestnik sebagai senjata unik yang “tidak dimiliki oleh negara mana pun di dunia.”
Ia menambahkan bahwa rudal ini dirancang untuk menembus semua lapisan sistem pertahanan udara, baik milik Amerika Serikat maupun NATO. “Senjata ini memiliki kemampuan manuver yang tidak terduga dan kebal terhadap teknologi pertahanan masa kini maupun masa depan,” tegas Putin.
Putin bahkan memerintahkan militer Rusia untuk segera menyiapkan infrastruktur penyebaran rudal tersebut ke unit-unit tempur. Langkah ini menjadi sinyal bahwa Rusia benar-benar serius membawa Burevestnik ke medan perang jika diperlukan.
Ancaman Baru bagi Keseimbangan Militer Dunia
Bagi Amerika Serikat, kabar ini tentu bukan hal sepele. Jika klaim Rusia terbukti benar, maka keseimbangan militer global bisa berubah drastis. Rudal dengan daya jelajah nyaris tak terbatas berarti musuh dapat melancarkan serangan dari arah mana pun, bahkan dari jalur yang sebelumnya tidak terduga.
Selain itu, rudal bertenaga nuklir juga menimbulkan kekhawatiran baru soal keamanan lingkungan. Jika terjadi kecelakaan atau kegagalan peluncuran, risiko radiasi nuklir bisa sangat besar. Karena itu, banyak analis internasional menilai, proyek ini lebih dari sekadar pamer kekuatan ia juga mengandung risiko besar bagi seluruh dunia.
AS Tertekan, Rusia Semakin Percaya Diri
Sementara Amerika Serikat masih menyempurnakan sistem Golden Dome, Rusia tampak melangkah lebih cepat. Beberapa pengamat bahkan menyebut Burevestnik sebagai bagian dari strategi “perang psikologis” Moskow. Dengan menunjukkan bahwa mereka memiliki senjata yang hampir mustahil dicegat, Rusia berharap dapat memperkuat posisi tawarnya dalam diplomasi global.
Namun, para ahli pertahanan juga mengingatkan agar tidak terburu-buru mempercayai semua klaim Rusia. “Dalam dunia militer, pernyataan semacam ini sering kali digunakan untuk tujuan politik,” ujar Galeotti. “Tetapi jika benar Burevestnik berfungsi seperti yang diklaim, maka ini adalah perubahan besar dalam peta strategi pertahanan global.”
Perlombaan Teknologi Senjata Kembali Memanas
Persaingan teknologi senjata antara Rusia dan Amerika Serikat kini kembali berada di titik panas. Di satu sisi, AS mengandalkan inovasi pertahanan seperti Golden Dome untuk melindungi wilayahnya. Di sisi lain, Rusia mengembangkan rudal Burevestnik yang diklaim bisa mengakali sistem pertahanan mana pun di dunia.
Pertanyaannya kini, apakah Golden Dome benar-benar mampu menghadapi ancaman baru ini? Jawabannya mungkin baru akan terlihat beberapa tahun ke depan. Namun satu hal yang pasti—perlombaan senjata modern ini bukan hanya soal kekuatan militer, tetapi juga tentang siapa yang lebih cepat beradaptasi dengan teknologi masa depan.